Yuk, Ke Kampoeng Batik
TANGERANG – Kota Tangerang memiliki berbagai destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Satu diantaranya Kampoeng Batik Kembang Mayang di Jalan Mayang II, RT 02/011, Kelurahan Larangan Selatan, Kecamatan Larangan. Di tempat ini pengunjung selain bisa jalan-jalan, juga bisa belajar banyak cara membatik. Memasuki Jalan Mayang II pengunjung akan disambut dengan mural di sepanjang tembok jalan. Dengan motif batik beranekaragam, menjadikannya sebagai tempat swafoto para pengunjung yang datang ke Kampoeng Batik. Aulia Indah, salah seorang pengunjung mengaku terpesona dengan Kampoeng Batik. Ia sengaja datang dari Jakarta untuk menyaksikan keindahan mural sekaligus berswafoto bersama teman-temannya. “Tempat ini sangat menarik untuk dikunjungi, biasanya kita selalu menemukan berbagai mural dengan gambar yang biasa seperti gambar 3D pada umumnya. Tapi di sini kita bisa melihat mural dengan motif batik khas Kota Tangerang,” ujar Aulia. Selain menjadi destinasi wisata, para pengunjung bisa mendapatkan berbagai informasi sekaligus pemahaman terhadap berbagai motif batik. Karena Kampoeng Batik mempunyai sanggar. Di sangar tersebut pengunjung yang datang dapat menyaksikan secara langsung proses pembuatan batik tulis. Pantauan di Lokasi (30/11), sejumlah ibu-ibu serius membuat berbagai macam motif batik di Sangar Batik Kembang Mayang yang berada di kampung tersebut. “Membatik dibutuhkan kesabaran dan ketelitian yang luar biasa. Adapun empat tahapan yang harus dilewati untuk menghasilkan batik tulis diantarannya Nyorek, Nyanting, Nyolet dan Nglorod,” ujar Farah, Kordinator Sanggar Batik Kembang Mayang. Nyorek adalah pembuatan sketsa pada kain putih menggunakan pensil, fungsinnya untuk membuat garis pandu dan menampilkan sekilas motif kain. Sedangkan Nyanting peroses mempertebal garis sketsa sekaligus memberikan detail tambahan Esen-esen dengan mengunakan canting (alat untuk membatik) yang bertintakan malam. Farah kembali menjelaskan tahap berikutnya yaitu Nyolet. Tahap ini merupakan pemberiaan warna pada motif batik. Dengan menggunakan kuas atau cotton bud (alat pembersih kuping). Setelah proses pemberian warna selesai. Tahap selanjutnya Nglorod yang berfungsi untuk melepaskan malam yang menempel pada kain dengan cara merebus kain. “Selain batik, produk yang dihasilkan sanggar ini selain kain juga ada tempat tisu, tote bag, sarung bantal dan taplak meja,” tutupnya (mg7).
Sumber: