Warga Total Persada Sudah Bosan di Pengungsian
TANGERANG – Warga korban banjir Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, meminta Pemkot Tangerang melakukan langkah nyata mengatasi banjir. Selama ini, upaya yang dilakukan Pemkot Tangerang belum cukup ampuh mengatasi persoalan yang hampir muncul tiap tahun ini. “Sudah bosan ngungsi, makan mi instan sama telur doang,” kata Dedi Munir, salah seorang pengungsi di GOR Total Persada saat ditemui Tangerang Ekspres kemarin. Dedi berharap Walikota Tangerang Arief R Wismansyah punya terobosan dalam mengatasi banjir. "Bukan sekadar angan-angan," lanjutnya. “Udah, nggak usah banyak kunjungan, ini kan sudah persoalan lama. Masa menyelesaikan puluhan taman dalam setahun bisa selesai. Ini masalah banjir yang merugikan ribuan warganya nggak kelar-kelar,” kata Dedi. Menurut warga, pindah rumah bukanlah solusi yang tepat. Pasalnya, rumah Total Persada sulit dijual di pasaran. Maka, meninggikan tanggul atau pembuatan turap adalah hal yang jauh lebih baik dan aman bagi warga. “Pusing saya, perabotan ganti-ganti terus tiap tahun. Sudah susah, hidup pas-pasan, ganti perabotan setahun sekali. Saya heran sama pemerintah, gencar amat sama taman dibanding mikirin kami yang sudah keliatan begini,” kata Dedi. Sementara banjir yang merendam ribuan rumah di Kelurahan Gembor itu mulai surut sejak kemarin siang. Ketinggian mulai menurun setelah disedot dengan delapan mesin pompa di sepanjang tanggul Kali Ledug. Kemarin petang, ketinggian air surut hingga tinggal 70 cm di bagian dalam pemukiman. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Tangerang Junijar mengatakan, penanganan banjir dilakukan bersama kepolisian, Satpol PP dan petugas gabungan lainnya. “Kami terus usahakan delapan mesin pompa kami bergerak maksimal. Target kami tadinya sore ini, tapi melihat ketinggian air di Kali Ledug cukup tinggi. Mudah-mudahan besok (hari ini,red) sudah dalam tahap pembersihan,” ungkap Junijar, Selasa (9/5). Kondisi ketinggian banjir yang terus surut membuat sebagian rumah warga sudah bisa dijamah pemiliknya. Satu per satu pengungsi kembali ke rumah. Mereka mulai membersihkan perabotan yang sempat terendam banjir. Banjir di perumahan Total Persada ini terjadi sejak Minggu (7/5) malam. Air mulai masuk ke dalam rumah saat hujan deras mengguyur. Tercatat 4.352 jiwa warga Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, itu diungsikan. Saat mengunjungi lokasi banjir Senin (8/5), Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan banjir disebabkan pendangkalan di aliran Sungai Cirarab yang masuk wilayah Kabupaten Tangerang. Arief mengaku Pemkot Tangerang telah menelusuri aliran Sungai Cirarab dan mencari penyebabnya. Ternyata menurut dia, permasalahan berawal di daerah Kutabumi yang masuk ke wilayah Kabupaten Tangerang. “Sepanjang sungai yang berada di wilayah tersebut banyak terdapat pendangkalan bawah jembatan. Banyak tanaman eceng gondok dan penyempitan sehingga air tidak tertampung lagi dan larinya ke Kota Tangerang,” kata Arief usai mengunjungi korban banjir di kawasan Total Persada. Ia berjanji akan berkoodinasi dengan Balai Besar Ciliwung Cisadane untuk melanjutkan normalisasi Kali Cirarab, dari jembatan Kutabumi sampai Sarakan. Untuk menangani banjir di wilayah barat, pihaknya saat ini sedang membangun pintu air di ujung Kali Ledug. (bun/bha)
Sumber: