AKTIVITAS MEDSOS JADI PENILAIAN
Sebanyak 38 putri dari 34 provinsi siap memperebutkan gelar Putri Indonesia 2017. Sejak kemarin (21/3) hingga akhir bulan nanti, para perempuan rupawan itu menjalani karantina di Hotel Sultan. Mereka bakal mendapatkan berbagai pembekalan. Mulai beauty class, catwalk, etika berbusana, table manner, hingga kepribadian.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Puteri Indonesia Putri K. Wardani mengungkap, ada yang baru dari penyelenggaraan tahun ini. Yakni, melibatkan masyarakat untuk memilih finalis. Jika biasanya dipilih sepuluh besar dan lima besar, kini ada penambahan satu finalis. “Sepuluh dipilih dewan juri, sedangkan satunya dipilih masyarakat. Begitu pula dalam menentukan enam besar,” jelasnya ketika ditemui di Hotel Borobudur kemarin (21/3).
Selain itu, akan ada kriteria penilaian baru. Yakni, keaktifan di media sosial. Menurut Putri, YPI ingin mendorong kontestan untuk mempromosikan diri ataupun karya mereka melalui media sosial. “Dunia digital sekarang menjadi kebutuhan publik. Hal itu juga didasarkan pada pengalaman event internasional,” tuturnya.
Selama 2016, berbagai ajang kecantikan dunia yang diikuti perwakilan Indonesia menerapkan penilaian berdasar keaktifan para kandidat di media sosial. Baik menyosialisasikan kegiatan maupun mempromosikan negaranya. Selama ini partisipasi masyarakat Indonesia sangat baik. Mereka aktif mendukung Ariska Putri Pertiwi di Miss Grand International dan Kezia Warouw di Miss Universe. (jpg)
Sumber: