Waspadai Longsor Susulan
SETU-Longsor susulan mengancam warga Kampung Sengkol, RT 4RW 2, Kelurahan Muncul, Kecamatan Setu, Kota Tangsel. Hal ini menyusul dengan longsor yang menerjang 12 rumah di kampung ini, Jumat (5/5) malam. Sebanyak 54 warga pun harus diungsikan. Ancaman longsor mengancam puluhan rumah yang ada di seberang kawasan yang kemarin ambles. Alasannya, dari segi kontur tanahnya memiliki kesamaan. Ditambah lagi kawasan tersebut berada di tepian tebing. “Yang riskan, itu di sisi kanan dari rumah-rumah yang ambles. Kami khawatir akan terimpa longsoran tebing. Warga kami imbau untuk berhati-hati waspada,” kata Ahmad Haji Gara, Lurah Muncul, kemarin. Diketahuki, longsor di Kampung Sengkol, mulai diketahui warga pada Jumat (5/5) petang. Sarminah, salah seorang warga menuturkan, sekitar pukul 18.00 WIB, ia mendengar suara dari retakan dinding. Namun, ia baru mengetahui kalau rumah yang ditempati bersama keluarganya itu saat ke kamar mandi. “Saya lihat tembok sudah pada miring dan retak. Langsung saya beri tahu suami dan segera keluar rumah karena takut ambruk. Saat di luar rumah dan mengabarkan kepada tetangga, justru malah rumah tetangga lebih parah. Bagian depan rumahnya miring dan hampir ambruk,” tutur perempuan 42 tahun itu, Sabtu (6/5). Sarminah mengatakan, hingga malam kemarin, ia bersama tetangganya mengevakuasi berbagai barang berharga. Hujan deras yang masih terjadi mebuatnya khawatir tanah longsor akan semakin parah. Untuk sementara, ia bersama keluarganya tinggal di rumah tetangga tak jauh dari kawasan itu. “Takut hujan deras lagi. Sementara kita tinggal di rumah tetangga dan ada juga tenda pengungsian yang sejak malam kejadian dipasang,” tambahnya. Hal senada diungkapkan Sri Yuningsih Pati. Rumahnya berada paling bawah di antara 12 rumah yang ambles tersebut. Secara keseluruhan, kondisi rumahnya hancur. Bahkan sejumlah barang seperti lemari dan kulkas tak bisa dievakuasi. Yuningsih mengatakan, longsor pertama kali terjadi sekitar 500 meter dari rumahnya. Namun, usai melihat longsor itu, Yuningsih histeris melihat rumahnya sudah rusak parah. “Awalnya yang longsor bukan di sini. Tapi di wilayah sebelah. Pas saya lihat ke sana lalu pulang, ternyata rumah saya sudah hancur. Saking parahnya barang rumah tangga sebagaian tidak bisa dikeluarkan,” keluhnya. Sementara itu, Lurah Muncul Ahmad Haji Gara menjelaskan, sejak malam kejadian ia bersama camat Setu langsung mendatangi lokasi bencana. Menurutnya, ada sebagian rumah yang tertimpa tanah longsoran dan ada sebagian rumah yang hancur akibat longsor. “Ada 12 kepala keluarga atau sebanyak 54 jiwa yang terdampak. Semuanya di evakuasi. Ada 2 rumah yang kita evakuasi. Malam kejadian dengan kepolisian, kecamatan, dan BPBD lokasi kita sterilkan. Sebab kondisinya sangat mengkhawatirkan, mengantisipasi adanya korban jiwa,” katanya. Pada bagian lain, Camat Setu Wahyudi Leksono menambahkan, tenda pengungsian yang telah disiapkan dari BPBD itu juga disertai dengan bantuan sembako dan selimut. Lokasi kejadian itu, tambah Wahyudi, juga telah dikunjungi Sekretaris Daerah Kota Tangsel Muhammad Sabtu (6/7) untuk mengetahui langsung kondisi warga. “Sedang kita koordinasikan juga langkah selanjutnya untuk membantu warga pasca-musibah ini. Untuk sementara masih difokuskan dalam hal evakuasi warga. Sekda kemarin sudah melihat langsung ke lokasi kejadian,” imbuhnya. (mg-22/esa)
Sumber: