Proyek Meikarta Jalan Terus
CIKARANG - Pasca tersangkut kasus operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kabupaten Bekasi terkait dugaan suap perizinan, aktivitas pembangunan megaproyek Meikarta masih tampak berjalan. Pekerja proyek menyebutkan tak ada instruksi untuk pemberhentian aktivitas pembangunan. Menurut informasi, sebanyak 28 tower dijadwalkan serah terima sesuai rencana yakni Februari 2019. Kemarin (17/10), Jawa Pos mengunjungi langsung area proyek Meikarta yang terletak di Cikarang, Kabupaten Bekasi. Dibandingkan tiga kali kunjungan sebelumnya (September dan Oktober 2017 dan Maret 2018), kini penjagaan tampak lebih ketat. Petugas-petugas security menyebar di pos-pos kemanan yang ada di hampir setiap sudut jalanan proyek. Setiap motor dan mobil yang akan masuk area proyek, pihak security selalu menanyakan detil tentang keperluan pengunjung. Dari pantauan Jawa Pos, geliat pembangunan mega proyek yang dikenalkan sejak 2016 tersebut memang tampak tak semegah saat awal-awal peluncurannya. Tak ada lagi balon-balon warna-warni yang biasanya mewarnai kawasan proyek. Aktivitas pembangunan juga hanya terkonsentrasi di beberapa titik, selebihnya masih banyak ditemui area yang hanya berisi pondasi-pondasi bangunan setengah jadi dan urukan tanah kosong. Di area pembangunan yang sedang berjalan, puluhan pekerja nampak masih sibuk beraktivitas. Sebagian pekerja lalu lalang di sekitar bawah tower, ada juga yang tampak sibuk bekerja di ketinggian. Crane dan alat berat juga terlihat masih beroperasi di area proyek. Jawa Pos sempat bertemu dengan Chris, salah satu pekerja dari sub-kontraktor yang mengerjakan proyek Meikarta. Chris dan rekan-rekan pejerja lain mengaku sudah mendengar kabar kasus OTT oleh KPK yang melibatkan Meikarta. Namun Chris mengaku bahwa tak ada instruksi dari Lippo untuk memberhentikan ataupun mengurangi intensitas pembangunan. "April lalu memang sempat stop. Katanya ada sedikit perubahan schedule dari Lippo. Lepas bulan Mei pembangunan jalan lagi," ujarnya. Sejauh yang diketahui Chris, tak ada satu pun bagian proyek Meikarta yang sedang berjalan, yang disegel maupun di-stop. Bahkan beberapa tower dia sebut sudah memasuki tahap topping-off. "Kami jalan sesuai intruksi Lippo saja. Kalau tidak ada perintah apa-apa ya kami jalan sesuai kontrak," tambah Chris. Pantauan Jawa Pos berlanjut ke kantor marketing gallery Meikarta yang terletak tak jauh dari area proyek. Waktu menujukkan pukul 14.00 WIB, suasana kantor tempat transaksi penjualan unit Meikarta tersebut tampak lengang. Puluhan meja informasi yang berjajar hanya disinggahi satu-dua pengunjung. Di area show unit juga terlihat sepi tak ada orang lalu lalang. "Ini karena weekday saja, kalau weekend lebih ramai," ujar Daniel Lumbantoruan, salah satu tenaga marketing Meikarta, pada Jawa Pos. Dari Daniel, Jawa Pos pun mencoba mengorek beberapa informasi terkait kondisi dan progres proyek Meikarta. Menurut pria yang berdomisili di Cikarang itu, proyek Meikarta tetap berjalan normal pasca kasus OTT beberapa waktu lalu. "Tidak ada yang stop, semua masih jalan. Serah terima tetap sesuai jadwal Februari 2019. Itu totalnya ada 14 blok, berarti 28 tower," beber Daniel. Daniel menjelaskan bahwa Meikarta sedangĀ menyelesaikan pembangunan 28 tower yang akan diserah terimakan secara bertahap tersebut. Dari semua tower yang dijual sejak 2017 itu, Daniel mengatakan bahwa penjualan sudah sekitar 70 persen. Disinggung mengenai dampak kasus OTT oleh KPK beberapa waktu lalu, Daniel mengaku bahwa memang banyak konsumen yang meminta informasi terkait kejelasan dan status proyek Meikarta. "Ya kami hanya bisa jelaskan masalah itu hanya menyangkut beberapa oknum, penjualan dan pembangunan tetap lanjut," ujarnya. Jawa Pos juga mencoba berbincang dengan beberapa pengunjung di kantor marketing gallery hari itu. Robert (42), salah satu pengunjung, terlihat baru saja beranjak dari meja informasi membawa beberapa berkas. Pria asal Jakarta Selatan itu mengaku telah membayar booking fee untuk satu unit Meikarta dengan tipe one beedroom berukuran 26 meter persegi. Ditanyai mengenai tanggapan akan kasus yang menyangkut Meikarta, Robert mengaku sudah tahu dan hanya berharap pembangunan Meikarta on-track sesuai yang dijanjikan. "Saya sudah lolos BI Checking dan urus beberapa persyaratan. Agak sayang mau berpikir buat batal. Semoga lancar lah, saya dapat jadwal serah terima 2020," ujarnya. Sementara itu, ada juga calon pembeli yang mengaku cukup was-was dan masih berpikir lagi sebelum memutuskan membeli. Pasangan suami istri Alex (51) dan Theo (48) hari itu mengunjungi kantor marketing Meikarta untuk bertanya-tanya unit yang tersedia. Alex mengaku berminat untuk mencari informasi harga unit karena berencana berinvestasi pada unit apartemen. "Belum, belum beli. Baru pertama kali ke sini. Soal OTT sudah dengar, ya kita lebih hati-hati aja lah ya. Pantau-pantau dulu," ujar pria asal Jakarta tersebut. Proyek Meikarta rencananya akan didirikan di atas lahan seluas 500 hektare. Dalam area tersebut bakal dibangun 250.000 unit properti residensial dan 1,5 juta meter persegi ruang komersial, dengan nilai proyek sekitar Rp 280 triliun. (agf)
Sumber: