SMP Kebakaran, Ratusan Ijazah Ludes
CIPUTAT TIMUR-Insiden kebakaran gedung SMP Islam Ruhama di Jalan Taruma Negara, Cireundeu, Ciputat Timur, Senin (1/10) malam, menelan duka bagi elemen sekolah. Lantaran, kejadian itu telah menghanguskan ratusan ijazah siswa sekolah tersebut. Untuk diketahui, kebakaran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Api diduga berasal dari kantin sekolah. Dugaan sementara, percikan api muncul karena ada korsleting listrik di kantin tersebut. Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander Yurikho menyebutkan, dari hasil penyelidikan sementara, diduga sumber api berasal dari kantin yang berada di belakang gedung sekolah. "Api diduga berasal dari konsleting arus listrik dengan titik api berasal dari lokal kantin,” ujarnya. Akibat kebakaran hebat tersebut, beberapa ruangan hangus terbakar. Di antaranya kantin, gudang SMK, ruang staff TU SMP, Kantor Guru, 3 Lokal Kelas SMP, 1 Rumah Staff Sekolah, Ruang UKS dan Ruang Laboratorium Komputer SMK. "Kerugian hingga saat ini masih belum bisa ditafsirkan," jelas Alex. Pihak kepolisian pun masih terus melakukan penyelidikan. Termasuk, mencari kemungkinan adanya faktor kelalaian yang menyebabkan kebakaran tersebut. Akibat kejadian itu pula, satu buah lemari yang berisikan ratusan ijazah siswa ikut ludes terbakar. "Korban jiwa dan lukanya nihil," katanya. Pada bagian lain, Staf SMP Islam Ruhama, Sinan Syarifudin mengatakan, sekitar pukul 21.00 WIB ia melihat api di dalam kantin. Saat itu, api sudah mulai membakar barang-barang di sekitarnya. "Api diperkirakan dari korsleting listrik di kantin yang terbakar," ujar pria yang tinggal di belakang sekolah itu. Sinan menambahkan, api dengan cepat merambat dan membakar bangunan di sebelahnya. yakni gudang, ruang staf TU, kantor guru, tiga lokal kelas IX, ruang UKS, ruang laboratorium komputer, ruang osis serta rumah staf sekolah. "Api dengan cepat membesar dan tidak sempat saya padamkan," tambahnya. Sementara itu, Bendahara sekaligus Guru SMP Islam Ruhama, Jumardi mengatakan, dalam ruangan laborarotium komputer terdapat 40 unit komputer, semuanya ludes terbakar. "Sedangkan di dalam ruangan staf TU terdapat arsip sekolah dan bebera ijazah siswa yang belum diambil dari 1990 sampai 2017 dan semuanya terbakar," tambahnya. Jumardi menambahkan, luas bangungan yang terbakar sekitar 700 meter persegi dengan total kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta. "Bangunan yang terbakar itu rata-rata bangunan tua, sedangkan bangunan baru yang satu lokasi alhamdullillah tidak terbakar," jelasnya. Di tempat yang sama, Komandan Peleton (Danton) Grup A pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel Gunawan mengatakan, mereka tiba di lokasi kebakaran pukul 21.20 WIB. "Kita menenjurkan 15 unit mobil damkar dan 2 unit bantuan dari Jakarta untuk menjinakkan api," ujarnya. Gunawan menambahkan, ada sekitar 65 personel yang diterjunkan untuk memadamkan amuk si-jago merah. Menurutnya, api dengan cepat membakar dan merambat ke gedung disebelahnya, terutama yang berisi kertas. "Berkat kesigapan petugas tidak sampai satu jam api berhasil kita kuasai dan tidak ada korban jiwa," tambahnya. Pantauan di lokasi, saat terjadi kebakaran listrik mati, sehingga menyulitkan petugas untuk masuk ke lokasi. Pukul 11.45 WIB listrik kembali menyala berkat kesigapan petugas di lapangan. Kebakaran tersebut sempat menjadi tontonan warga, serta mengabadikannya dengan handphone yang dimiliki. (bud/esa)
Sumber: