Perampokan Klaster Minim Bukti

Perampokan Klaster Minim Bukti

SERPONG-Perampokan di rumah Radtya Pramana di klaster Serpong Terrace, minim bukti. Hal ini menyebabkan polisi kesulitan mengungkap pelaku yang menggunakan senjata api (senpi) tersebut. Sampai saat ini polisi belum bisa mengetahui ciri-ciri dan identitas pelaku yang berjumlah empat orang tersebut. Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Alexander mengatakan, saksi yang ada di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP) sangat minim. Sehingga pihaknya sulit menggali informasi kasus perampokan tersebut. "Saksi sangat minim dan saat kejadian, rumah korban dalam keadaan kosong," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (26/9). Alexander menambahkan, sampai saat ini baru memeriksa dan memintai keterangan pemilik rumah, dan petugas keamanan saja. Selain itu korban sendiri tidak bisa menginventarisir barang-barang yang hilang alias digondol kawanan rampok tersebut. Namun, Alexander menjelaskan diduga pelaku menggunakan senjata api dan berjumlah empat orang. "Kita belum bisa memastikan itu senpi atau bukan tapi, berdasarkan keterangan korban bentunya senpi," tambahnya. Lantaran saksi minim sehingga polisi belum memiliki gambaran tentang ciri-ciri pelaku, motor yang digunakan maupun senjata yang digunakan tersebut. Polisi akan terus mengumpulkan saksi-saksi termasuk mencari rekaman kamera pengawas atau CCTV yang ada di sekitar TKP. "Kita akan kumpulkan rekamana CCTV yang ada di sekitar TKP untuk mencari ciri-ciri pelaku perampokan yang beraksi siang bolong tersebut," tuturnya. Sebeleumnya, kawanan rampok menyatroni rumah Radtya Pramana di klaster Serpong Terrace, Selasa (25/9) sekitar pukul 12.30 WIB. Dalam perampokan itu Radyta mengalami kerugian sekitar Rp 25 juta, lantaran kehilangan 1 kalung emas dengan berat 10 gram, 2 kalung emas dengan masing-masing seberat 5 gram, lima cincin emas dan satu pasang anting emas. Kawanan perampok juga membawa dua pasang sepatu bermerek. Pelaku masuk rumah korban dengan cara mencongkel pintu depan yang juga dilapisi pintu besi dengan menggunakan linggis. (bud/esa)

Sumber: