Aceh United vs Persita, Saatnya Naik ke Posisi Dua
PERSITA Tangerang mematok target poin penuh saat menghadapi Aceh United, Jumat (14/9) sore ini, di Stadion Cot Gafu, Bireun, Aceh. Selain untuk menjauhkan diri dari ketatnya persaingan di klasemen sementara, kemenangan diburu skuat Pendekar Cisadane untuk bisa naik peringkat ke posisi kedua klasemen sementara menggeser Persis Solo. Kans tersebut terbuka lebar, setelah Persis yang bertamu ke Stadion Maulana Yusuf, Ciceri, Kota Serang, kemarin, Kamis (13/9) dibungkam tuan rumah Perserang dengan skor 1-0, lewat gol Octavianus Maniani di menit ke-24. Hasil itu membuat perolehan poin Persis tertahan di angka 26 dan tetap di posisi kedua klasemen. Persita yang berada di urutan ketiga klasemen dengan poin 24, jika mampu menang atas Aceh United, poin tim Ungu bertambah menjadi 27 dan dipastikan terdongkrak ke peringkat kedua menggusur Persis Solo. "Yang jelas kami butuh poin dan kami percaya kami bisa meraih tiga poin saat menghadapi Aceh United. Banyak hal yang jadi dasar keyakinan kami. Kemenangan juga akan membuat kami semakin percaya diri untuk tetap bisa di papan atas, karena tiga poin membuat kami bisa menggeser Persis," kata Wiganda Saputra Pelatih Persita. Pria jebolan timnas Indonesia Primavera tersebut memastikan timnya akan tampil dengan pola permainan yang menjadi ciri khas Persita selama ini yakni re-treat alias serangan balik. Dan hal itu sangat dimungkinkan dengan kekuatan yang dibawa oleh Persita dalam tur ke Aceh kali ini. Walau minus Ade Jantra dan Rico Sanjaya, namun kekuatan Persita tak berkurang malah dari sisi agresivitas, sebagian besar pemain yang dibawa memiliki naluri menyerang tinggi. Sebut saja Muhamad Toha, Denny Arwin, Chandra Waskito, Diego Banowo, Ryan Kurnia, Aditia Gigis, Tamsil Sijaya sampai trio Persita U-21 Aldi Al Achya, Sirvi Arvani dan Henry Rivaldi. Mereka dianggap Gandul, sapaan Wiganda Saputra, akan sangat mendukung strategi serangan balik yang diterapkan. Kecepatan pemain tersebut sangat mendukung keinginan Gandul untuk bisa langsung menusuk ke pertahanan lawan saat menguasai bola. Demikian juga dengan komposisi lini tengah yang dibawa ke Bireun. Menurut Gandul cukup kuat untuk meladeni kekuatan lini tengah skuat berjulukan Laskar Iskandar Muda tersebut. Pemain lini tengah Persita diyakini mampu menahan aksi pemain Aceh United seperti Assanur Rijal dan Bryan Muharram. Soal kekuatan Aceh United, dikemukakan Gandul meski yakin pemain Persita bisa mengatasinya, namun ia meminta pasukannya untuk tetap waspada dan fokus selama pertandingan. Apalagi Aceh United dikabarkan akan diperkuat beberapa pemain yang pada awal putaran kedua dikabarkan mundur seperti Syakir Sulaiman dan Ferry Komul. "Saya minta pemain fokus dan disiplin jaga daerah, saya minta pemain abaikan isu soal Syakir yang cedera atau kembalinya Ferry Komul. Kalau pemain fokus saya yakin bisa mengatasi permainan Aceh United," yakin Gandul. "Kami minta dukungan doa dari masyarakat Tangerang agar kami bisa mewujudkan kemenangan," pungkasnya. Sementara itu pelatih Aceh United Simon Pablo menyatakan kesiapan pasukannya mengulang hasil pertemuan pertama kontra Persita di Stadion Singaperbangsa, Karawang. Saat itu, Aceh United mampu mencuri kemenangan 2-3 atas Persita. Pelatih yang pernah menangani Persita tersebut, memastikan timnya akan tampil ofensif sejak laga dimulai. Dengan pola ini Simon meyakini bisa memenangkan pertandingan itu. “Kami harus menang di Cot Gapu, kami sangat mengharapkan dukungan penonton atau masyarakat Bireuen khususnya dan Aceh umumnya untuk mendukung Aceh United di Stadion Cot Gapu,” harap Simon. Lebih jauh Simon ingin pemain asuhannya bisa memperlihatkan kembali kemampuan seperti saat mengalahkan Persita di putaran pertama. Kala itu, lanjut Simon semua sektor memainkan peran sesuai dengan yang diinginkan. "Walau kami merasa kehilangan dengan absenya Syakir (Sulaiman, red) karena cedera tapi kami menyiapkan pemain lain untuk posisi tersebut. Ada Hendra (Sandi Gunawan, red) yang saya telah siapkan untuk menjalankan peran Syakir," ucap Simon dikutip dari rilis media officer Aceh United. Soal kekuatan Persita, Simon memastikan anak asuhannya untuk ekstra waspada mengingat tim yang berdiri tahun 1953 melakukan perubahan komposisi pemain di putaran kedua. "Grafik Persita sedang bagus, tapi kami tidak ada pengawalan khusus kepada pemain Persita kami minta pemain untuk mewaspadai semua pemain yang dekat dengan mereka," tandasnya. (apw)
Sumber: