Perubahan Syarat Lolos Olimpiade, Undang Maestro Atletik
PENGURUS Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) tengah merancang strategi untuk meloloskan wakil ke Olimpiade 2020 Tokyo. Regulasi berbeda dibanding sebelumnya. Untuk itu organisasi atletik nasional tersebut memanggil konsultan ternama agar lolos olimpiade menjadi kenyataan. Ketua Umum PB PASI, Bob Hasan, menyadari persiapan ke Olimpiade 2020 Tokyo akan sangat berat. Sebab, selain waktu yang pendek, tiket didapatkan bukan lagi dari catatan waktu si atlet. Tapi, poin dari masing-masing atlet. PASI harus pandai-pandai memetakan performa terbaik setiap atlet dan jeli memperhatikan level kejuaraan. "Untuk ke depan kami harus latihan lebih keras karena syarat olympic berat sekali. Misalnya, 100 meter harus di bawah 10 detik. Harapan lain ada di lari estafet 4x100 meter dan lompat jauh. Nah, mungkin kita bisa tingkatkan ke nomor lain tapi harus kerja keras. Sebab kalau tak masuk kualifikasi ikut pun juga tak boleh," kata Bob di Mess PASI, Permata Hijau, Kamis (13/9/2018). "Tidak hanya kerja keras tapi makanannya juga harus dijaga. Tidak bisa karbohidrat saja. Ikan saja tak bisa. Ikan betul, ayam betul. Jadi protein harus betul masuk. Lalu teknik baru harus dimasukkan. Atlet juga harus disiplin dan istirahat dan kelakuan juga harus teratur," ujarnya. Selain itu, Bob juga akan memanggil kembali konsultan atletik Harry Marra, maestro atletik, untuk ke Jakarta dan kembali memberi pelatihan kepada pelatih dan atlet. "Bulan depan dia akan datang ke Jakarta. Kami juga mendapat bibit-bibit baru terutama nomor sprint untuk dibina lebih lagi oleh PASI. Kami sudah dapat lima di daerah, semoga ke depannya ada lagi sehingga pembinaan ini terus berjalan," katanya. (apw/dtc)
Sumber: