Petani Sayur Bikin Sumur Bor

Petani Sayur Bikin Sumur Bor

SEPATAN – Musim kemarau yang berkepanjangan, membuat petani sayuran di Kelurahan Sepatan, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang semakin kesulitan mendapatkan air. Akhirnya, petani terpaksa mengakalinya dengan membuat sumur bor. Selanjutnya, menyewa mesin pompa air. Sutarji, seorang petani sayuran mengatakan, petani harus bisa melewati persoalan kekurangan air saat kemarau berkepanjang saat ini. Akibat musim tersebut, pasokan air dari saluran irigasi tersier Sungai Cisadane, sebagai bahan baku kebutuhan petani tidak berfungsi dengan baik. Tidak terlarut dalam kesulitan tersebut, ia mengatakan, petani menyikapi permasalahan ini dengan menyewa mesin pompa air, supaya pompa air dapat membantu menyuplai air ke lahan pertanian. Tujuannya, supaya tetap bisa memanen hasil sayuran, seperti bayam dan dan kangkung. “Kalau kami hanya mengandalkan saluran irigasi, kami sudah tidak bisa bertani lagi. Sebagai jalan keluar, kami membuat sumur bor dan menggunakan mesin pompa air untuk menyuplai air ke lahan pertanian,” Kata Sutarji, Sabtu (1/9). Tetapi, lanjutnya, dengan membuatan sumur bor dan penggunakan mesin pompa air untuk menyalurkan air ke lahan pertanian. Tentunya, menambah biaya operasional petani. Alhasil, mengurangi keuntungan yang dimiliki petani. “Biaya operasional  bertambah, karena kami harus beli bensin untuk bahan bakar dan sewa mesin pompa air,” imbuhnya. Selain itu, ia menjelaskan, saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, bukan hanya menambah biaya operasional pertanian. Tetapi, masa tanam semakin panjang. Jadi, panen akan semakin lama. Jika menggunakan saluran irigasi, masa tanam sayur kangkung dan bayam sekitar 20 hari, sudah bisa dipanen. Tetapi, kondisi seperti ini, masa tanam bisa mencapai 30 hari, barulah bisa dipanen. “Suplai air yang terbatas menyebabkan masa tanam semakin lama,” tutupnya. (mg-2/mas)

Sumber: