Man. United vs T. Hotspur (0-3), Mourinho Tetap Sombong
KURSI kepelatihan Jose Mourinho di Manchester United semakin panas. Dua kekalahan beruntun United dalam tiga laga di awal musim membuat Mourinho menjadi pesakitan. Setelah takluk 2-3 oleh Brighton & Hove Albion (19/8) kemarin (28/8) di Old Trafford, Setan Merah takluk kepada tamunya Tottenham Hotspur 0-3. Tiga gol tanpa balas tersebut membuat Mourinho mengalami rekor kekalahan terburuk di kandang dalam karirnya. Penyerang Spurs membuka mimpi buruk buat United dengan golnya pada menit ke-50. Kemudian winger Spurs Lucas Moura melengkapi kisah sedih United dengan mencatatkan brace (52', 84'). Kekalahan kemarin membuat posisi Mourinho semakin terpojok. Pelatih berusia 55 tahun itu berang dan ketika meninggalkan ruang media dalam sesi tanya jawab setelah pertandingan. “Respect, respect, respect,” kata Mourinho kemudian bergegas meninggalkan media. Mourinho mengelak disebut bingung dalam menata formasi pemainnya. Mourinho memuji performa skuadnya di babak pertama yang agresif dan memainkan sepak bola yang atraktif. Bahkan, menurut Mourinho, Spurs baru bisa mencetak gol di babak kedua setelah mendapatkan corner pertamanya sepanjang pertandingan. Nah, Jika pada pertandingan lawan Brighton (19/8) Eric Bailly dan Victor Lindelof berduet di jantung pertahanan. Maka kemarin, Mourinho mempercayakan Chris Smalling dan Phil Jones. "Saya melihat siapa diantara pemain saya yang siap. Mungkin Smalling dengan Phil (Jones) saat ini di pertandingan lain mungkin Smalling dengan nama yang lain dan itu menjadi pilihan saya,” kata Mourinho seperti diberitakan ESPN. Pelatih yang mengangkat dua trofi Liga Champions tersebut kemudian malah menuduh media kalau mereka ingin Mourinho menyebut pemain yang jadi biang kekalahan di laga kemarin. "Saya harus tahu mana yang leih penting bagi kalian (para media). Bermain bagus ataukah memenangi pertandingan ? Ketika tim ini memenangi pertandingan kalian menyebut permainan tim ini kurang ini, kurang itu. Tapi ketika tim ini kalah dan bermain bagus, semuanya menulis sama ketika kami menang,” ucap Mourinho. Tak sampai disitu, Mourinho pun masih sempat menyombongkan kalau dirinya adalah pelatih tersukses di Premier League dibandingkan ke-19 pelatih lainnya saat ini. "Kalian tahu hasilnya ? 3-0, 3-0. Tapi hal itu juga berarti tiga titel Premiership. Dan saya memenangi gelar tersebut seorang diri dibandingkan apa yang dihasilkan 19 pelatih lain, tiga buat saya dan dua untuk yang lain,” ujar pria asal Setubal Portugal itu sambil mengacungkan tiga jarinya. Di sisi lain, meski ketus kepada media Mourinho masih menunjukkan respek kepada penonton yang hadir di Old Trafford. Setelah pertandingan, Mourinho memberikan aplaus kepada penonton yang hadir di stadion sampai menit ke-90. Sementara itu, Manchester Evening News kemarin menulis pertandingan lawan Burnley Minggu (2/9) menjadi kesempatan terakhir Mourinho memperbaiki skuadnya. Kalau tidak maka Mourinho siap-siap diputus kerjanya.(jpg/apw) Akibat kekalahan United kemarin rumah-rumah bursa pun menempatkan Mourinho sebagai sosok teratas untuk dipecat dari kursi kepelatihan tim Premier League musim ini. Dan eks pelatih Real Madrid Zinedine Zidane sebagai kandidat favorit penggantinya. Eks pemain United Gary Neville membela Mourinho seperti diberitakan ESPN. Menurutnya United tak bisa terus-terusan memecat pelatih setelah memberikan trofi lain selain Premier League. “Kita melihat bagaimana Louis van Gaal dipecat setelah memberikan kemenangan di Piala FA 2015-2016. United tak bisa terus-terusan memasang dan memecat pelatih baru,” kata Neville. Menurut Neville, United harus memberikan Mourinho kesempatan untuk menyelesaikan kontraknya yakni 2020. Bukan melakukan pemecatan sebagai solusi instan. (dra)
Sumber: