Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

Cegah Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar

PAMULANG - Penyebab gangguan kesehatan jiwa ada banyak hal, mulai dari kekerasan terhadap anak dan perempuan terutama kekerasan seksual, pornografi, penyalahgunaan Napza, kecanduan media elektronik, gangguan kejiwaan, tekanan psikologis, kepikunan dan sebagainya. Hal ini terjadi karena individu tersebut kurang mendapat perhatian atau terabaikan karena ketidakpahaman, kelelahan menghadapi, kurang peduli, ketersediaan dan akses pelayanan kesehatan jiwa yang sulit dijangkau sehingga menimbulkan depresi. Tak hanya orang dewasa, depresi juga terjadi pada remaja yang duduk di bangku SMA/SMK, yang berasal dari berbagai kalangan berbeda. Melalui dinas terkait Provinsi Banten menggelar sosialisasi pengendalian kesehatan jiwa dan napza kepada ratusan siswa SMA/SMK Kota Tangsel. "Kami hanya ketempatan saja, terlebih itu kami sangat mendukung kegiatan positif seperti ini. Anak-anak diajak untuk mengingat dan memahami kesehatan jiwa dan napza lebih jauh lagi. Sehingga mereka tahu harus menempatkan dirinya seperti apa didalam pergaulan," ungkap Rohmani, Kepala SMKN 5 Kota Tangsel. Ia menjelaskan, cara pencegahan masalah kesehatan jiwa dan napza bisa dilakukan sejak dini. Oleh karena itu kesehatan jiwa tidak hanya memengaruhi aspek sosial dan perilaku seseorang. Kesehatan jiwa juga memegang peranan penting dalam aspek ekonomi, pendidikan hingga kejahteraan. Melihat dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba, lanjut Rohmani, maka hal yang paling utama dilakukan adalah tindakan edukatif dan preventif. Tindakan edukatif dilakukan dengan menghilangkan faktor peluang pengkonsumsian narkoba oleh masyarakat. "Misalnya melalui kegiatan pembinaan, penyebaran poster, sosialisasi, sarasehan dan lain-lain. Sedangkan preventif dilakukan melalui pengendalian dan pengawasan jalur peredaran gelap narkoba. Misalnya melakukan razia di tempat-tempat yang diduga kuat menjadi sarang narkoba, pengawasan di bandara dan lain-lain," jelasnya. Namun demikian kata Rohmani, tindakan represif yaitu penegakan hukum terhadap penyalahgunaan yang sudah terjadi juga tetap harus digalakkan. Hal-hal inilah yang harus diketahui, dipahami dan ditekankan kepada seluruh siswa Kota Tangsel. "Sehingga kota ini tumbuh bersama siswa-siswa yang cerdas dan berprestasi bukan lagi yang narkoba bahkan tawuran," tegasnya.(bun)

Sumber: