Joging Track Situ Gintung Diseterilkan dari Motor

Joging Track Situ Gintung Diseterilkan dari Motor

CIPUTAT TIMUR-Jalur jogging track di Situ Gintung kerap dilintasi sepeda motor. Padahal jalur tersebut sengaja dibuat sebagai jalur olarhaga baik lari atau sekadar jalan santai. Untuk itu, warga dan kelurahan memasang spanduk larangan motor untuk menyeterilkan jalur itu. Lurah Cireundeu Win Fadlianta mengatakan, motor yang kerap masuk jogging track tersebut berasal atau masuk dari jalan pintas yang dibuat warga di Jalan Tegal Warga RT 1/4 Tegal Wangi. Padahal ada dua pintu resmi masuk menuju jogging track, yakni dekat makam dan Kampus UIN Fakultas Kedokteran. "Motor yang lalu lalang itu orang ga jelas," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (6/8). Win menambahkan, ia tidak tahu pasti motor yang melalui pintu tikut dan melintas jongging track tersebut akan menuju kemana. Namun, keberadaan motor-motor yang melintas menggangu warga yang melakukan aktifitas di jogging tarck sepanjang 4,5 km tersebut. Menurutnya, ia bersama warga kerap memperingatkan warga yang mengendarai motor di jogging track namun, tidak pernah direspon dan tetap melakukannya. Untuk membuat dan mengingatkan warga, kelurahan memasang 2 baliho berukuran 2,5 meter x 2,5 meter tentang larangan motor dilaranag masuk disepanjang jalan akses Situ Gintung. Spanduk itu juga bertuliskan, bersama kita lestarikan Situ Gintung untuk masa depan yang lebih baik, jagalah ketertiban dengan memarkir kendaraan ditempat yang disediakan. "Saya berharap larangan itu bisa membuat warga jera dan tidak melakukan lagi," tambahnya. Masih menurutnya, rendahnya kesadaran peran serta masyarakat pada situ jadi persoalan tersendiri karena, Situ Gintung merupakan satu dari 17 kawasan tujuan wisata di Tangsel. Masyarakat juga perlu didorong untuk lebih peduli. Kepedulian masyarakat menjadi kunci keberhasilan merawat kawasan Situ Gintung sebagai aset negara dan pelestarian lingkungan. "Merawat situ sebetulnya tidak melulu soal sampah tapi, menjaga ancaman perusakan oleh tangan-tangan jahil, seperti aksi fandalisme, tempat berpacaran dan membuat keonaran, akan menyebabkan masyarakat tak nyaman saat berada dikawasan Situ," jelasnya. Warga Cireundeu Wisnu (41) mengatakan, menjaga Situ Gintung menjadi tanggung jawab bersama, baik pemerintah, masyarakat, serta pemangku kepentingan lainya. "Hal kecil yang bisa dilakukan adalah contohnya tidak buang sampah sembarang dan tidak parkir sembarangan," singkatnya. (bud)

Sumber: