Lesunya Industri Migas Jadi Tantangan Dirut Baru Pertamina
Tugas Elia Massa Manik yang baru saja ditunjuk menjadi direktur utama PT Pertamina tidaklah ringan. Dia harus mampu membawa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor perminyakan ini lebih efisien dan kompetitif.
Adapun di sektor hilir, pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin tinggi akan bahan bakar minyak (BBM) harus diimbangi dengan diversifikasi produk yang beragam dan pola distribusi yang semakin baik.
"Belum lagi persoalan revitalisasi kilang minyak dan perbaikan tata niaga BBM," tutur Rofi.
Sementara legislator asal Jawa Timur itu berharap Elia mampu membuktikan bahwa dirinya bisa fokus dalam mendorong peningkatan kinerja perusahaan. Katanya jangan sampai terjebak pada kepentingan nonkorporasi. Sebab, Pertamina selama ini merupakan salah satu badan usaha milik pemerintah yang strategis lantaran memiliki aset dan profit yang lebih besar dibandingkan badan usaha lain.
"Pertamina harus mampu memantaskan dirinya menjadi perusahan yang mampu menjadi backbone energi migas nasional, Hal itu bisa terwujud sepanjang perusahaan tersebut fokus pada visi dan strategi yang sudah ditetapkan untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia pada 2025," pungkas Rofi yang juga politikus PKS itu.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Jumat (17/3), menetapkan Elia Massa Manik sebagai dirut PT Pertamina untuk menggantikan Dwi Soetjipto yang diberhentikan pada 3 Februari 2017. Elia Massa Manik sebelumnya menjabat Direktur Utama Holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III.
Pengangkatan Elia ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-52/MBU/03/2017, yang diserahkan oleh Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultan Gatot Trihargo dan disaksikan oleh Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (15/3). (dna/JPG)
Sumber: