Ekskul Tari SMPN8 Kota Tangsel, Terus Kembangkan Budaya Indonesia
SETU – Maraknya budaya barat masuk ke Indonesia membuat para pemerhati budaya resah. Pasalnya budaya barat yang tidak sesuai dengan citra bangsa ini sendiri, dapat menorehkan hal negatif dan merusak generasi muda zaman sekarang. Mengingat pada tingkat remaja masih labil dan proses mencari jati diri. Berangkat dari permasalahan tersebut, ditahun ajaran baru 20118/2019 SMP Negeri 8 Kota Tangsel, Kecamatan Setu, terus fokus mengembangkan budaya Indonesia. Hal itu dibuktikannya dengan eksistensi ekskul tari daerah yang akan terus dikembangkan serta terus terkenal di Kota Tangsel. Ekskul tari sudah berdiri sejak lama, bisa dibilang ekskul lawas juga yang dimiliki sekolah. Sampai saat ini, ekskul ini memiliki 40 anggota dengan berbagai regenerasi. Dengan memegang teguh prinsip melestarikan budaya Indonesia melalui penguasaan berbagai seni tari daerah. Seperti, tari saman dari Aceh, tari kipas, tari lenggang nyai dari Betawi Jakarta, tari krida kirana, dan masih banyak lagi. Ekskul tari SMPN 8 Kota Tangsel ini rutin latihan seminggu sekali setiap Jumat, anggota yang tergabung di ekskul ini dapat dengan mudah mendapatkan pelatihan dengan dibantu tenaga pelajar dari luar maupun dari guru kesenian. Kepala SMPN 8 Kota Tangsel, Endang Koeswarini mengungkapkan, ekskul tari di sekolahnya sudah melanglang buana dalam berbagai kegiatan maupun acara di tingkat Kota Tangsel. Selain itu, siswa rajin mengikuti ajang perlombaan tari, seperti Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kecamatan Setu, eksul tarinya menjadi juara bertahan, tetapi pada tingkat Kota Tangsel, sampai saat ini terus diperingkat kedua. “Ekskul tari kami cukup banyak menerima undangan seperti pembukaan atau penutupan sebuah acara. Belum lama kami baru mengisi acara tingkat Nasional di Global Islamic School, Kota Tangsel,” ungkap Endang. Dalam ekskul ini sekolah tidak hanya membuat para siswa untuk mengenal budaya Indonesia saja. Tapi juga mengenalkan sejarah serta bagaimana mengembangkannya ke masyarakat luas. Sekolah berharap para siswa bisa memberi virus budaya tari Indonesia kepada anak-anak kecil di daerah rumahnya masing-masing. Sekolah hanya berharap dengan tari ini, rasa kepedulian para siswa terhadap budaya Indonesia bisa terus meningkat. SMPN 8 Kota Tangsel selain dikenal dengan studen risetnya bisa dikenal dengan kecintaan terhadap budaya Indonesia. (bun)
Sumber: