BFI Finance Patok Pembiayaan Rp 13 Triliun
BFI Finance Indonesia (BFIN) mentabulasi pembiayaan sebesar Rp 3,16 triliun. Nominal itu tumbuh 35,5 persen dibandingkan realisasi kuartal pertama 2016 sejumlah Rp 2,33 triliun. Tiga faktor utama menjadi penopang pertumbuhan pembiayaan. Salah satunya, keputusan perusahaan menyebar 38 gerai baru pada tahun lalu. Tahun ini, perseroan berencana menambah 30-50 gerai baru. Gerai itu merupakan kantor cabang pembantu sebagai point of sales dari kantor cabang utama. Faktor kedua adalah perbaikan ekonomi pada sejumlah wilayah seperti Sumatera dan Kalimantan. ”Perbaikan ekonomi pada sejumlah wilayah itu bakal memberi dampak positif bagi industri secara keseluruhan,” tutur Direktur BFI Finance Sudjono beberapa waktu lalu. Faktor ketiga adalah diversifikasi portofolio pembiayaan dari roda empat baru sebesar 30 persen dari total pembiayaan 2015 menjadi hanya tiga persen tahun lalu. Penurunan pembiayaan mobil baru itu mencapai 70 persen. Itu terjadi karena pengalihan ke lini bisnis lain macam mobil bekas, motor baru, motor bekas, dan alat berat. Hingga penghujung tahun ini, perusahaan mematok pertumbuhan pembiayaan20 persen menjadi Rp 13 triliun. Angka itu melesat jauh dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp 10,74 triliun. Guna menjalankan roda bisnis pembiayaan tahun ini, perusahaan membutuhkan dana taktis senilai Rp 5,8 triliun. (far)
Sumber: