Asap Pembakaran Timah Cemari Udara
PASAR KEMIS-Warga Desa Suka Asih dan Desa Sukamantri, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan aktivitas sejumlah lapak timah, Selasa (18/4). Asap hitam tebal hasil pembakaran limbah di lapak itu menyebar dan menyelimuti pemukiman dan membuat warga terganggu. Menurut warga yang ditemui Tangerang Ekspres, setiap hari, mulai dari siang bahkan hingga malam hari, lapak-lapak itu melakukan aktivitas pembakaran limbah. Alhasil, jika malam hari, kondisi di dua desa itu seperti berkabut. Padahal, warna hitam ke abu-abuan itu adalah asap pembakaran limbah. Warga mengaku sudah melaporkan kejadian itu ke pemerintah desa. Warga sangat menyayangkan sikap pemerintah Desa Suka Asih dan Desa Sukamantri yang belum menghentikan kegiatan tersebut. Pasalnya, sejak dilaporkan hingga kini, belum ada tanggapan terkait laporan tersebut. Ahmad Rojichi (40), warga Perumahan Cluster Sukamantri Residence, Desa Sukamantri, polusi asap itu berasal dari lapak limbah yang ada di sekitar kawasan industri Pasar Kemis, tepatnya di belakang PT. Masterina, Desa Suka Asih. Tidak hanya itu, warga Taman Buah dan Bumi Indah pun mengeluhkan asap lapak yang ada di sekitar tanah lapang yang tidak jauh dari perumahan Taman Buah Desa Sukamantri. Menurutnya, warga Perumahan Cluster Sukamantri Residence sendiri sudah meminta pemilik lapak untuk menghentikan aktivitas, namun tidak ada tanggapan. Sebaliknya, pembakaran limbah timah oleh lapak dibelakang PT Masterina itu masih terus dilakukan dan intensitasnya semakin tinggi. Warga khawatir, jika pihak terkait tidak melakukan tindakan tegas, warga akan terjangkit penyakit yang lebih parah lagi. Ahmad Rojichi juga mengaku, anaknya yang bernama Anindita Naufalyn Azzahra (1,7) didiagnosa menderita infeksi paru-paru dan Pnemounia. " Saya khawatir, nantinya bukan anak saya saja yang menjadi korban asap limbah pembakaran timah tetapi anak-anak lain juga. Ini lantaran buruknya udara yang kami hirup. Kami dipaksa menghirup polusi udara yang sangat mengganggu pernafasan, " kata Ahmad Rojichi seraya berharap berharap pemerintah segera bertindak sehingga tidak terjadi lagi kasus serupa. Pihak Kecamatan Pasar Kemis mendapatkan laporan mengaku akan segera meninjau lokasi lapak yang menjadi tempat pembakaran limbah timah tersebut. Sekretaris Camat Pasar Kemis M Hairul Abidin mengatakan, jika ditemukan pelanggaran dan mengganggu kesehatan masyarakat, pihaknya tidak akan segan-segan melakukan tindakan tegas. " Kita akan hentikan dan melarang aktvitas tersebut. " Kata Abidin. Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Tangerang Syaifullah yang dihubungi Tangerang Ekspres mengatakan, pihaknya akan menurunkan tim ke lokasi tersebut. Dia mengaku baru mengetahui adanya pencemaran udara yang dilakukan lapak limbah timah itu dari wartawan. Dia berjanji akan secepatnya meninjau lokasi lapak. " kami belum bisa berkomentar apa-apa. Nanti kita turunkan tim Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup (PKLH) ke lokasi," katanya. (JKW)
Sumber: