Pendapatan di Samsat Masih Rendah

Pendapatan di Samsat Masih Rendah

SUKAMULYA – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Balaraja ditarget sebesar Rp1,096 triliun tahun ini. Namun hingga kemarin (3/4), realisasi baru mencapai Rp272,533 miliar atau sekitar 24,8 persen. Kepala Seksi Penerimaan dan Penagihan UPT Samsat Balaraja Rudy Hermawan menyebutkan, sumber pendapatan di Samsat terdiri dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor untuk pembelian baru (BBNKB I), BBNKB II (untuk pembelian bekas), dan Pajak Air Perumahan (AP). Realisasi masing-masing terdiri PKB Rp135,872 miliar dari target Rp549,148 miliar; BBNKB I Rp130,798 miliar dari target Rp532,305 miliar; BBNKB II Rp4,529 miliar dari target Rp10,327 miliar; dan AP Rp1,602 miliar dari target Rp5,504 miliar. Sedangkan Pajak Atas Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) dan Pajak Rokok dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Banten. “Total realisasi sampai hari ini 24,84 persen, yang belum tercapai 70,16 persen. Untuk itu dilakukan razia gabungan di jalanan, diadakan pelayanan Samling (Samsat Keliling), serta sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat,” kata Rudy kepada Tangerang Ekspres, Selasa (3/4). Dia menyebutkan, ratusan pengemudi/pengendara terjaring razia selama operasi gabungan beberapa waktu lalu. Selama bulan Maret lalu, razia dilakukan selama empat hari dengan sasaran adalah kendaraan bermotor yang pajaknya belum dibayar. Walhasil, sebanyak 195 kendaraan terjaring razia, baik roda dua maupun roda empat atau lebih. Razia tersebut merupakan kegiatan rutin dari Bapenda Provinsi Banten. Satu unit mobil pelayanan Samsat Keliling disiapkan di lokasi razia. “Hasil selama razia adalah Rp43,507 juta tunggakan pajak dibayar di lokasi. Razia ini akan digelar bulan ini (April 2018), tinggal menunggu jadwal dari Bapenda Provinsi Banten,” tandas Rudy. Dia mengaku, masih banyak penunggak pajak di Kabupaten Tangerang, terutama di wilayah pesisir utara (Pantura). Tunggakan disebabkan berbagai faktor, seperti ekonomi dan pendidikan. Masyarakat di Pantura rata-rata bekerja sebagai nelayan dan petani. Kemudian, kesadaran masyarakat akan kewajiban pajak juga masih minim. Samsat Balaraja, kata Rudy, sudah berupaya semaksimal mungkin agar pendapatan meningkat. Dari 29 kecamatan di Kabupaten Tangerang, 10 kecamatan berada diluar lingkup Samsat Balaraja. Lima kecamatan masuk lingkup Samsat Bumi Serpong Damai (BSD) Kota Tangerang Selatan, yaitu Curug, Legok, Pagedangan, Cisauk, dan Kelapa Dua. Sedangkan lima kecamatan lainnya masuk lingkup Samsat Cikokol Kota Tangerang, terdiri dari Teluknaga, Kosambi, Sepatan, Sepatan Timur, dan Pakuhaji. (mg3)

Sumber: