Disperindag Dorong Ekspor Produk UKM
TIGARAKSA-Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dispreindag) Kabupaten Tangerang terus mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk dapat mengekspor produknya ke luar negeri. Selama ini, produk-produk yang dihasilkan UKM masih beredar di wilayah Tangerang dan sekitarnya, padahal produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik untuk diekspor. Kapala Bidang (Kabid) Perdagangan Disperindag Kabupaten Tangerang Dwi Eka Aprillia Putri mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembinaan terhadap UKM-UKM. Dispreindag sendiri telah bekerjasama dengan Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI) yang berda di kawasan Grogol, Jakarta Barat. UKM-UKM yang memiliki potensial, baik secara produk memiliki kualitas dan secara pemasaran telah berkembang, akan kembali mendapat pelatihan intensif oleh PPEI. PPEI adalah membaga yang telah memiliki sertifikat melatih perusahaan-perusahaan besar. Selama satu tahun, UKM tersebut akan diberikan pelatihan guna mengembangkan produknya ke pasar internasional. "PPEI akan memberikan kiat-kiat khusus, memberikan pelatihan seperti manejemen usaha dan lainnya. Ini agar UKM yang diberi pelatihan dapat mengembangkan produknya dan dapat diekspor ke luar negeri," ujarnya. Eka mengatakan, seluruh biaya pelatihan yang dilakukan PPEI ditanggung oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurutnya, Kemendag menilai UKM-UKM di Kabupaten Tangerang memiliki potensi besar dan dapat berkembang serta mampu memasarkan produknya ke luar negeri. "Biaya pelatihan yang dilakukan PPEI ditanggung Kemendag. Kalau bayar satu tahun pelatihan oleh PPEI Rp 500 juta. Kalau menggunakan APBD mana sanggup, makanya kita bersyukur UKM kita bisa dilatih oleh PPEI, "tuturnya. Eka menyebutkan, produk-produk UKM yang dinilai potensial untuk dapat dipasarkan ke luar negeri adalah produk dari bahan dasar rotan. Menurutnya, produk dari bahan dasar rotan digemari di luar negeri. Menurutnya, pengusaha UKM yang telah memasarkan produknya yang berbahan dasar rotan di Kabupaten Tangerang ada dua orang. Meski demikian, jumlah tersebut dianggap masih kurang karena pihaknya mentargetkan ada 25 UKM yang nantinya dapat memasarkan produknya ke luar negeri. "Potensi mereka ada, seperti memproduksi alas kaki, kosmetik, makanan ringan, digemari diluar negeri," tandasnya.(mg-14).
Sumber: