Cak Imin Santuni Yatim

Cak Imin Santuni Yatim

JAYANTI – Yayasan Pendidikan Al Badar benar-benar menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa yatim dan piatu. Sekolah yang berdiri pada 2008 ini, benar-benar memiliki komitmen bagi anak yatim piatu dengan memberikan bekal pendidikan. Dari 1434 siswa yang tercatat menimba ilmu di SMP maupun SMK Al Badar, sekitar 240 siswa anak yatim dan piatu. “Anak yatim dan piatu itu tanggung jawab kita bersama, apalagi pendidikannya. Jadi kita wajib memberikan bantuan kepada mereka,” terang Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB saat launching Cerdaskan Anak Yatim di Yayasan Pendidikan Al Badar, Rabu (21/3). Lebih lanjut Cak Imin sapaan Muhaimin Iskandar memaparkan, program Cerdaskan Anak Yatim harus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari politisi maupun kader PKB. Cak Imin yang digadang-gadangkan akan mendampingi Joko Widodo sebagai calon presiden, akan meminta kepada seluruh kader PKB agar membantu biaya pendidikan anak yatim maupun piatu. “Jika satu kader satu anak yatim dan piatu saja, saya yakin biaya pendidikan mereka akan teratasi. Jangan sampai mereka tidak mampu mencicipi pendidikan, karena mendapatkan pendidikan adalah hak semua anak Indonesia,” imbuh Cak Imin, yang dinobatkan sebagai Panglima Santri Indonesia. Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Al Badar Uwes Kurni, begitu bangga jika tokoh nasional seperti Cak Imin begitu peduli dengan anak yatim dan piatu. Kata Uwes, ia mendambakan pemimpin yang begitu peduli terhadap pendidikan, khususnya bagi anak yatim dan piatu. Lebih lanjut alumni Pondok Pesantren Manbaul Hikmah Kecamatan Kresek ini memaparkan, di sekolah yang dipimpinnya selain siswa menimba ilmu secara reguler setiap harinya, siswa juga bisa menimba ilmu agama melalui pesantren salafi yang dikembangkannya. Kata Uwes, dari 1434 siswa yang ada, ia belum bisa menerima secara keseluruhan untuk menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Badar karena keterbatasan tempat. Namun setahun belakangan ini, Al Badar telah mengembangkan SMP Tahfidz Qur'an dengan sistem yanbua qudus. Dengan harapan dapat melahirkan para ulama dan umara yang hafal alquran, menciptakan generasi bangsa yang kuat secara kaffah karena ditanamkan dalam dirinya hapalan alquran. “Mempertahankan tradisi ulama salafi sebuah keharusan, dan menerima modernisasi dan indusrialisasi yang positif adalah keniscayaan,” tegas Uwes. Selain Launching Cerdaskan Anak Yatim, ribuan siswa, ulama dan masyarakat berbaur menjadi satu doa bersama yang dipimpin Abuya Muhtadi Dimyati dari Pandegelang. Pada doa bersama tersebut, seluruh jamaah berdoa untuk kesuksesan Al Badar dan juga kedamaian Indonesia. (mas)

Sumber: