Jelang All England 2018, Langkah Awal Bidik 3 Gelar Juara

Jelang All England 2018, Langkah Awal Bidik 3 Gelar Juara

TAHUN 2018 dijadikan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir untuk bisa membidik tiga gelar juara pada turnamen elit. Pertama adalah turnamen All England pada 14-18 Maret di Birmingham, lalu Kejuaraan Dunia di Nanjing, China pada 30 Juli hingga 5 Agustus dan yang ketiga gelar di Asian Games pada 18-29 Agustus di Jakarta. Ketiganya dipilih Owi/Butet, sapaan Tontowi/Liliyana, dengan alasan stamina yang tak lagi prima. Ganda campuran andalan Indonesia tersebut saat ini sudah sama-sama berusia kepala tiga. Jadi keduanya sangat selektif memilih turnamen. "Persiapan ke Asian Games belum sampai ke detail. Sebab, kami menjalani persiapan secara kontinyu untuk turnamen yang terdekat adalah All England," kata Liliyana. "Nanti tinggal kalau mepet ke Asian Games lebih dipersiapkan lagi ke kondisi fisik, mental, dan komunikasi. Sama paling ya nonton lagi video-video lawan nanti di Asian Games," tambah Butet, sapaan Liliyana. All England kali ini memang cukup istimewa bagi Tontowi dan Liliyana. Mereka berpeluang untuk meraih gelar juara untuk kali keempatnya setelah tiga tahun terakhir tak naik podium tertinggi. Ya, Tontowi/Liliyana akan tamppil pada All England sebagai pemilik juara tiga kali, 2012, 2013, dan 2014. Mereka juga bakal menjadi unggulan pertama pada turnamen yang digeber 14-18 Maret ini di Birmingham. Di babak pertama, mereka akan menghadapi pasangan Rusia Evgenij Dremin/Evgenia Dimova di babak pertama. Final ideal akan mempertemukan pemilik medali emas Olimpiade 2016 Rio de Janeiro itu dengan ganda China Wang Yilyu/Huang Dongping. "Persiapan sejauh ini cukup bagus. Saya sama Ci Butet komunikasi bagus, kondisi juga bagus terus habis final di Indonesia Masters bisa menambah kepercayaan diri kami," ujar Owi, sapaan Tontowi. "Kami akan berjuang semaksimal mungkin di All England. Itu demi menaikkan peringkat, minimal untuk bisa bertahan di peringkat sekarang. Sehingga bisa tampil di Kejuaraan Dunia," Owi menambahkan. Sementara dari Jerman Terbuka, pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, gagal merebut gelar juara pada turnamen yang berlangsung di Innogy Sporthalle itu. Fajar/Rian menyerah dari pasangan asal Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko dengan skor 16-21 dan 18-21. Pasangan peringkat 12 dunia itu gagal melakukan revans pada pertemuan keempatnya kali ini. Kekalahan tersebut juga merupakan keempat kalinya bagi Fajar/Rian gagal menaklukkan pasangan peringkat sembilan dunia itu. Dengan hasil ini, Fajar/Rian gagal menyabet gelar juara keduanya pada tahun ini. Sebelumnya pasangan unggulan tujuh itu sudah menyabet gelar perdananya pada tahun ini di Malaysia Masters pada Januari 2018. Gelar itu juga merupakan prestasi trofi pertama mereka sebagai pasangan di kompetisi setara dengan Superseries. (apw/dtc)

Sumber: