Inovasi Teknologi Harus Ciptakan Produk Baru
SETU-Inovasi teknologi harus bisa menciptakan industri baru di ranah perekonomian. Bahkan, menjadi bisnis komersialisai. Hal itu dikatakan Kepala Laboraturium Bioteknologi pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Agung Eru Wibowo saat Gelar Teknologi The 2nd Innovation Of Bioeconomics on Agroindustrial and Biotechnology Programme di Puspiptek, Kecamatan Setu, Kota Tangsel, Kamis (22/2). Dengan adanya inovasi teknologi agroindustri dan Bioteknologi, Agung berharap dapat digunakan oleh industri. Selanjutnya produksi dengan skala masal. Sehingga menjadi rantai bisnis, ada industri yang terbangun. “Nantinya bisa menciptakan industri. Baik industri pemula maupun industri besar. Inovasi teknologi kan tugasnya menghasilkan teknologi, jadi harus bisa digunakan untuk menjembatani perekonomian,” kata Agung. Oleh sebab itu, BPPT sebagai lembaga pemerintah yang mendapatkan tugas utama melakukan pengkajian dan penerapan teknologii dapat mendorong penguatan perekonomian nasional. Saat ini BPPT sudah melakukan pengkajian teknologi guna meningkatkan inovasi pada bidang pangan dan kesehatan. “Kegiatan mulai dari pengembangan benih atau perkebunan, pengembangan bahan pangan lokal, pengembangan peternakan dan pascapanen. Selain itu juga melakukan pengembangan hasil laut untuk dijadikan kapsul, obat-obatan herbal dan bahan baku obat. Ini merupakan impelementasi BPPT yang ditugaskan pada Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi (TAB),” terangnya. Adapun hasil inovasi teknologi yang sudah dilakukan pada 2017 lalu sudah menghasilkan 16 kegiatan unggulan, yaitu dua kegiatan Lo (kegiatan yang sudah bermitra dan memberikan impact), tujuh kegiatan L1 (lima kegiatan yang sudah bermitra dan memberikan outcome) dan dua kegiatan dalam bentuk pengembangan kawasan techonopark dan tujuh kegiatan L2 (kegiatan yang sudah menghasilkan oyput seperti prototipe dan rekomendasi). “Teknologi tidak bisa langsung digunakan tapi divalidasi terlebih dahulu. Makanya semua ini adalah tahapan agar inovasi tersebut nantinya bisa menjadi sesuai yang diharapkan. Beberapa contoh produk Lo seperti produk beras sehat dari lampung dan teknologi bio peat yang digunakan untuk aplikasi di lahan gambut. Sedangkan L1 mulai peternakan hingga obat herbal,” tambahnya. Sementara Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri, Soni Solistia Wirawan mengatakan, sebagai negara dengan wilayah yang luas dan jumlah penduudk yang terus meningkat. Sudah saatnya Indonesia menempatkan teknologi dan inovasi sebagai prioritas nasional guna memperkokoh sendi-sendi perekonomian. Apalagi pangan dan kesehatan merupakan bagian dari sektor fundamental yang perlu mendapatkan perhatian serius untuk menjamin pemenuh kebutuhan primer masyarakat. “Sekarang ini suduah saatnya kita majukan teknologi. Melalui beragam inovasi teknologi, sedikitnya kita mampu mencipatkan produk baru. Sehingga kita tidak perlu sepenuhnya bergantung pada teknologi luar. Sebab Indonesia sudah mampu menciptakan produk sendiri,” tutupnya. (mg-7)
Sumber: