Sekeluarga Tewas Ditusuk

Sekeluarga Tewas Ditusuk

PERIUK– Warga Komplek Taman Kota Permai 2, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang mendadak geger kemarin petang (12/2). Sekeluarga yang tinggal di Blok 6 Nomor 5 perumahan tersebut ditemukan tewas bersimbah darah. Mereka adalah Ema (40) serta dua putrinya, Nova (19) dan Tiara (11). Sang ayah, Pendi (55) dalam kondisi kritis. Empat anggota keluarga itu ditemukan warga tergeletak di dalam kamar rumah mereka pukul 15.00 WIB. Hingga berita ini diturunkan, anggota Reskrim Polres Metro Tangerang Kota masih melakukan olah tempat kejadian perkara serta memberi penanganan medis terhadap Pendi. Pria yang berprofesi sebagai pedagang itu mengalami luka tusukan di bagian perut. Sementara Ema tewas dengan luka tusukan di bagian kepala dan perut. Kemudian putrinya, Tiara, tewas juga dengan luka tusuk di perut. Sedangkan Nova mengalami luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya. “Kami menemukan seluruh korban di dalam kamar, namun di kamar yang berbeda-beda. Modus operandi yang kami lacak para korban disekap hingga dibacok menggunakan senjata tajam,” ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan, saat dihubungi Tangerang Ekspres tadi malam. Harry menuturkan tim Reskrim menemukan banyak senjata tajam yang tergeletak di sekeliling rumah tersebut. Mulai dari pisau-pisau dapur, golok hingga cutter. Polisi masih mendalami untuk mencari tahu siapa pelaku dan apa modusnya. “Kami tidak bisa menduga-duga, apakah ini orang terdekat atau orang jauh. Kami berharap olah TKP bisa memberikan informasi akurat kepada anggota Reskrim terkait pelaku di balik pembunuhan ini. Kami juga berharap sang ayah bisa membaik karena bisa menjadi saksi kunci kejadian ini,” ujar Harry. Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Tangerang Kota AKBP Deddy Supriyadi menuturkan, anggotanya telah melakukan pendalaman melalui saksi-saksi. Di antaranya, ketua RT setempat yakni Pratomo, Al Wanti mantan ketua RT, Iswandi dan Rohati tetangga korban. “Semua masih dalam proses pendalaman. Namun salah satu saksi menuturkan dia sempat mendengar suara gaduh di rumah tersebut pada pagi hari. Sampai sore hari rumah tersebut terasa sunyi tak ada aktivitas. Oleh karena itu, akhirnya warga memutuskan mendobrak dan menemukan para korban sudah tergeletak,” jelasnya. Polisi masih belum bisa berspekulasi apakah kasus ini merupakan kasus internal antara empat anggota keluarga di dalam rumah atau ada orang lain di balik peristiwa tersebut. “Olah TKP serta penyelidikan sidik jari di berbagai benda tajam yang ditemukan masih terus kami proses. Semoga dalam waktu dekat kami bisa mengungkap kasus peristiwa pembunuhan ibu dan dua anak ini,” katanya. (mg-05/bun/bha)

Sumber: