Fokus Bangun Kualitas Manusia
SERANG – Pemkab Serang kini mulai fokus pada pembangunan sumberdaya manusia (SDM). Karena, meski Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Serang meningkat dari 64,61 point pada 2015 menjadi 65,12 point pada 2016, di tingkat Provinsi Banten masih berada di urutan keenam dari delapan kabupaten/kota. “Oleh karena itu besaran IPM ini masih perlu ditingkatkan terutama pada aspek pendidikan dan kesehatan serta daya beli,” kata Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah saat sambutan Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Kabupaten Serang ke-491 Tahun di Ruang Paripurna DPRD Kabupaten Serang, Ahad (8/10) pagi. Menurut Tatu, pada aspek pendidikan, permasalahan yang masih dihadapi antara lain terkait kondisi infrastruktur sekolah, angka rata–rata lama sekolah, kualitas murid terutama berkaitan dengan pendidikan karakter siswa yang berakhlak mulia dan kualitas guru. Karenanya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut pemkab berupaya melakukan berbagai program dan kegiatan nyata seperti implementasi penerapan Perda Nomor 1 Tahun 2006 tentang Ketentuan Penyelenggaraan Wajib Belajar Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA) di Kabupaten Serang dengan cara melampirkan ijazah lulus MDA bagi siswa yang akan mendaftar ke jenjang sekolah menengah pertama (SMP). Lantas, kata Tatu, penyediaan bantuan operasional sekolah (BOS) pendidikan sekolah dasar (SD) dan SMP, beasiswa pendidikan SD/sederajat dan SMP/sederajat bagi peserta didik dari rumah tangga miskin, pemberian insentif guru pendidikan anak usia dini (PAUD), beasiswa guru PAUD, penyelenggaraan paket A setara SD, penyelenggaraan paket B setara SMP, penyelenggaraan paket C setara SMA, pendidikan keaksaraan, pemberdayaan tenaga pendidik nonformal, pemberian insentif guru ngaji dan pendamping, pembinaan insentif guru MDA dan pendamping, dan pengadaan sarana/prasarana rehabilitasi dan pembangunan gedung SD (DAK) serta SMP. Pada aspek kesehatan, kata Tatu, permasalahan yang masih dihadapi adalah kondisi sarana dan prasarana kesehatan dan jumlah tenaga strategis kesehatan yang masih sangat kurang dibanding rasio jumlah penduduk. “Oleh karenanya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut kami berupaya melakukan berbagai program dan kegiatan nyata antara lain peningkatan secara kuantitas dan kualitas fasilitas kesehatan yang berada di puskesmas dan rekrutment pegawai tidak tetap (PTT) sebanyak 142 orang guna mengisi kekurangan tenaga kesehatan,” ujarnya. Pada aspek daya beli, kata Tatu, permasalahan yang masih dihadapi oleh masyarakat Kabupaten Serang adalah masih tingginya angka pengangguran, karena rendahnya tingkat keahlian yang berkaitan dengan produktivitas. Karenanya untuk mengatasi berbagai masalah tersebut pihaknya berupaya melakukan berbagai program dan kegiatan nyata seperti penyiapan lahan pembangunan balai latihan kerja, pembinaan dan pelatihan usaha bagi calon wirausaha baru, pelatihan kerja berbasis masyarakat, kompetensi dan kewirausahaan, pelatihan teknologi informasi bagi calon wirausaha baru, fasilitasi usaha mikro kecil terkait sertifikasi halal dan laik sehat, dan fasilitasi pembiayaan bagi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengajak seluruh jajaran Pemkab Serang bersyukur atas Hari Jadi Kabupaten Serang ke-491 tahun. “Ini untuk evaluasi sudah sejauh mana kita berkontribusi bagi masyarakat Kabupaten Serang,” katanya saat sambutan. Menurut Andika, terkait pencapaian pembangunan di Kabupaten Serang, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Serang tahun 2017, penduduk miskin di Kabupaten Serang berkurang dari 78 ribu jiwa menjadi 67.900 jiwa. “Capaian pembangunan Kabupaten Serang masuk capaian baik. Perlu ditingkatkan akselerasi dan sinergitas dalam penyediaan sarana pembangunan pada sektor pendidikan dan kesehatan,” ujarnya. Perwakilan warga Kabupaten Serang Makmun Syahroni berharap antara pimpinan Pemkab Serang dengan DPRD Kabupaten Serang bisa bersinergi. “Tidak menutup kemungkinan Kabupaten Serang jadi percontohan se-Indonesia, setidaknya jadi percontohan kabupaten/kota di Provinsi Banten,” katanya. (tnt/bha)
Sumber: