Hindari KB Pilih Kondom Partisipasi KB Pria Masih Minim

Hindari KB Pilih Kondom  Partisipasi KB Pria Masih Minim

  CIPUTAT-Tingkat partisipasi laki-laki mengikuti program keluarga berencana (KB) di Kota Tangsel masih rendah. Mayoritas pria, lebih memilih alat kontrasepsi kondom ketimbang ikut KB. Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPMP3AKB) Kota Tangsel Khairati mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum bisa mencapai target partisipasi KB untuk pria. “Target kita sampai akhir tahun mencapai 1,5 persen, sementara yang sudah mengikuti program KB baru mencapai 0,5 persen dari total wajib KB di daerah ini. Artinya masih besar target yang harus kita capai,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (3/10). Khairati menambahkan, banyak warga masih awam, dalam memahami program KB bagi pria. Mereka masih berpikir kalau, operasi itu KB akan mengganggu kesehatan. Padahal KB itu sehat, tidak ada efek samping dan dari segi agama tidak dipermasalahkan. DPMP3AKB menargetkan, pria dapat mengikuti metode KB vasektomi. Dimana kesadaran pria untuk melakukan KB dengan metode ini masih rendah. Laki-laki masih sungkan dan lebih mengutamakan wanita yang ikut KB. “Ada wanita yang ikut KB menyebabkan alergi, kalau sudah begitu sebaiknya laki-laki yang lakukan KB,” tambahnya. Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel ini menjelaskan, laki-laki harus tahu jika Vasektomi bukanlah dikebiri dan masih dapat utuh memiliki kelaminnya. Vasektomi merupakan pengikatan dan pemotongan saluran benih sehingga tertutup dan tidak dapat menyalurkan spermatozoa. Kaum pria, menurut Khairati, masih lebih memilih alat kontrasepsi kondom. “Padahal, kondom memiliki tingkat kegagalan cukup tinggi dan terlebih jika penggunaannya tidak tepat,” jelasnya. Sedangkan untuk tingkat partisipasi wanita ikut program KB di Kota Tangsel saat ini mencapai 70 persen dari target. Untuk meningkatkan pemahaman warga akan pentingnya ikut program KB, dinas gencar melakukan sosialisasi ke kecamatan mengumpulkan tokoh agama, tokoh masyarakat. Dalam sosialisasi tersebut akan tokoh agama yang menjelaskan kehalalan dari sisi agama. Dan ada juga penjelasan dari dokter spesialan untuk segi kesehatan. DPMP3AKB juga melakukan penyuluhan program KB melalu petugas lapangan keluarga berencana (PLKB). “Mereka yang datang ke daerah dan mencari usia subur untuk ikut progam KB,” tutupnya. (bud/esa)

Sumber: