Siswa Kelas 8 SMPN 2 Cisoka Ikuti ANBK, Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Menerima Pelajaran

Siswa Kelas 8 SMPN 2 Cisoka Ikuti ANBK, Untuk Mengetahui Kemampuan Siswa Menerima Pelajaran

ANBK: Siswa kelas 8 SMPN 2 Cisoka, Kecamatan Cisoka, mengikuti proses ANBK yang digelar oleh Kemendikdasmen selama dua hari.(Randy/Tangerang Eskpres)--

TANGERANG — SMPN 2 Cisoka menggelar Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). ANBK ini diikuti oleh siswa kelas 8 untuk menguji kemampuan siswa selama mereka belajar di SMPN 2 Cisoka.

ANBK tersebut digelar sebagai bahan evaluasi untuk mutu pen­didikan. Selain itu ANBK juga sebagai tolok ukur siswa sejauh mana mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, dan sejauh mana mereka memahami materi yang diberikan oleh para guru saat di kelas.

Kepala SMPN 2 Cisoka Dadang Sulastowo mengatakan, ANBK adalah program dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) untuk menge­tahui sejauh mana mutu pendi­dikan yang berjalan. Siswa yang ikut adalah siswa kelas 8. Mereka akan mengikuti ANBK selama dua hari.

”Hari ini kami gelar ANBK sesuai dengan jadwal yang kami miliki. Para siswa akan mengisi soal dari dua jenis yakni objektif dan non objektif. Untuk objek diantaranya, pilihan ganda, pilihan ganda kom­­pleks, menjodohkan dan isi­an singkat. Sedangkan untuk non objektif diantaranya, materi literasi membaca, numerasi, dan survei karakter,”ujarnya kepada Tange­rang Ekspres,, Senin (25/8).

Dadang menambahkan, ANBK bukan penentu kelulusan siswa, melainkan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu untuk menerima pelajaran yang diberi­kan. Hasil tersebut, menjadi eva­luasi Kemendikdasmen untuk bisa meningkatkan kualitas pen­didikan.

”Kami hanya menggelar saja, untuk penilaian yang melakukan adalah Kementrian. Nantinya, kita hanya diberikan hasil saja dan kita juga akan evaluasi cara mengajar dari ANBK tersebut,” paparnya.

Ia menjelaskan, di SMPN 2 Ci­soka selalu memberikan materi yang mudah dimengerti siswa, bahkan metode yang dilakukan oleh guru termasuk mudah di­mengerti siswa. Jadi tidak ada siswa yang tidak mengerti pela­jaran yang diberikan oleh para guru. Selain itu, guru juga men­jalankan metode yang ada di ku­­ri­kulum merdeka.

”Saya yakinkan dan pastikan bahwa siswa saya paham dan mengerti pembelajaran yang di­berikan oleh para guru mereka. Ini karena saya selalu lakukan evaluasi Mingguan untuk me­ngetahui sejauh mana guru meng­ajar dan kendala apa yang dialami oleh guru dalam mengajar,” tu­tupnya.(ran)

Sumber: