Pemkab Lebak Studi Tiru Pengolahan Sampah ke Kota Bandung

Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah saat melakukan Studi tiru di Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (24/8). (Ahmad Fadilah/Tangerang Ekspres)--
TANGERANGEKSPRES.ID, LEBAK — Pemerintah kabupaten (Pemkab) Lebak melakukan studi tiru ke Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat selama dua hari Jumat - Sabtu 22-23 Agustus 2025. Kegiatan studi tiru terkait pengelolaan sampah yang berlangsung di Kota tersebut.
Studi tiru langsung dipimpin oleh Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah yang didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Iwan Sutikno, dan Kepala Badan Penelitian, Riset, dan Inovasi Daerah Kabupaten Lebak Yosef M Kholis.
Dalam keterangannya, Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah mengatakan, Kota Bandung dipilih menjadi tempat untuk melakukan studi tiru karena telah berhasil memanfaatkan teknologi untuk mengolah sampah yang mampu mengubah sampah menjadi produk bernilai seperti kompos dan Refuse-Derived Fuel (RDF).
"Kita lihat bersama Kompos yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik, merupakan pupuk alami yang dapat digunakan untuk pertanian dan perkebunan," kata Amir Hamzah, di Rangkasbitung, Minggu (24/8).
Sedangkan, RDF adalah bahan bakar alternatif yang dihasilkan dari sampah non-organik, yang dapat digunakan untuk menggantikan bahan bakar fosil, memberikan solusi ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada sumber daya energi konvensional.
"Studi tiru yang kita lakukan selama dua hari merupakan bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Lebak dalam menanggulangi permasalahan sampah secara terintegrasi dengan memanfaatkan teknologi," ujar Amir.
Iwan Sutikno, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lebak mengaku, pengelolaan sampah di Kabupaten Lebak tidak hanya tentang kebersihan, tetapi juga tentang keberlanjutan lingkungan dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Ia berharap, melalui inovasi dan kolaborasi serta memanfaatkan teknologi, Pemerintah Kabupaten Lebak optimis bisa menciptakan solusi yang lebih efisien dalam mengelola sampah guna menjaga kelestarian alam untuk generasi yang akan datang.
"Dengan kolaborasi kita bisa memanfaatkan teknologi, dan bisa menjadi solusi dalam pengolahan sampah," ucap Iwan.(fad)
Sumber: