Pengembangan MRT Hingga Balaraja Mulai Dikaji

Gubernur Banten Andra Soni, dan Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat saat diwawancarai awak media usai audiensi di kantor Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Selasa (19/8). (SYIROJUL UMAM/TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — PT MRT Jakarta (Perseroda) mulai mengkaji pengembangan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta yang akan diperluas hingga wilayah Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Rencana pembangunan jalur timur-barat (east-west line) dari Cikarang hingga Balaraja sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
Direktur Utama PT MRT Jakarta (Perseroda) Tuhiyat mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan kajian mendalam terkait pembangunan jalur baru MRT. Rencana pembangunan ini tentunya untuk memfasilitasi masyarakat khususnya dari Banten yang banyak melakukan aktivitas di wilayah Jakarta.
"Ini dalam rangka tindak lanjut untuk ekspansi line menindaklanjuti bagaimana menjangkau seluruh wilayah yang mengarah puncaknya ke Jakarta. Kita juga sudah audiensi dengan Menhub agar ini bisa berjalan lebih cepat," katanya usai audiensi bersama Gubernur Banten di KP3B, Kota Serang, Selasa (19/8).
Diketahui, rencana jalur timur-barat MRT akan membentang sepanjang 83,6 kilometer dengan 48 stasiun. Proyek ini akan dibagi ke dalam beberapa fase.
Mulai dari Tomang–Medan Satria sepanjang 24,5 kilometer, dilanjutkan Kembangan–Tomang, Medan Satria–Cikarang, hingga Kembangan–Balaraja sepanjang 29,9 kilometer. Target penyelesaian penuh diproyeksikan pada 2032.
Ia menjelaskan, kajian yang dilakukan tidak hanya soal rute, tetapi juga kelembagaan, skema pembiayaan, hingga dampak ekonomi. Ini juga merupakan tindaklanjut dari kerjasama dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkot Tangerang Selatan beberapa waktu lalu.
"Sebenarnya ini tindak lanjut yang sudah dilakukan terkait MoU dengan Tangsel yang sudah berlangsung, kita akan lakukan koordinasi dan kolaborasi terkait rute masterplane kita ke arah Balaraja-Kembangan," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menyambut baik rencana pengembangan MRT Jakarta yang akan diperluas hingga wilayah Balaraja. Sebab baginya proyek strategis tersebut sangat penting untuk mendukung akses mobilitas masyarakat, sekaligus membuka pusat pertumbuhan ekonomi baru di Banten.
"Komunikasi yang kami lakukan terkait penambahan jalur MRT dalam rangka mendukung aktivitas masyarakat di wilayah Jakarta. Banyak warga Banten yang bekerja di Jakarta, dan sebaliknya, banyak warga Jakarta yang bermukim di Banten. Maka perlu dipikirkan transportasi massal yang cocok untuk kedua wilayah," katanya.
Maka dari itu, Pemprov Banten akan mendukung penuh upaya tersebut. Mulai dari perizinan, penyediaan lahan, termasuk koordinasi lintas sektor. Apalagi rencana pembangunan jalur timur-barat dari Cikarang hingga Balaraja sudah masuk dalam RPJMN 2025–2029.
"Dari sisi Pemprov Banten karena masuk wilayah Banten, tentu kami dari sisi perizinan nanti, dari sisi lahan, juga membangun kolaborasi dengan berbagai pihak di Banten dan dengan MRT. Insya Allah itu yang bakal kita laksanakan,"tuturnya.
Dikatakan Andra, kajian awal di Tangerang Selatan menjadi awal masuk rencana pengembangan MRT ke Banten. Terlebih keberadaan stasiun MRT akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pusat perekonomian di Banten.
"Sama seperti pintu tol, setiap pintu tol pasti berkembang. Nah, ini juga MRT akan ada pusat pertumbuhan ekonomi baru di stasiun-stasiun. Tapi tentu saja ini harus direncanakan secara matang," paparnya. (mam)
Sumber: