Dua Tokoh Banten Belum Pahlawan Nasional
Gubernur Banten Andra Soni memimpin upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025 Tingkat Provinsi Banten di TMP Ciceri, Kota Serang, Senin (10/11). (PEMPROV BANTEN FOR TANGERANG EKSPRES)--
TANGERANGEKSPRES.ID, SERANG — Dua tokoh Banten, K.H. Tubagus Ahmad Chatib bin Wasi’ al Bantani dan Ki Wasyid bin Muhammad Abbas belum berhasil meraih gelar Pahlawan Nasional dari Pemerintah Pusat. Keputusan ini datang bersamaan dengan peringatan Hari Pahlawan 10 November.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Banten, Lukman mengatakan, kedua nama tersebut telah diajukan secara resmi oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten. Namun sayangnya masih belum mendapatkan persetujuan dari tim penilai tingkat nasional.
"Secara resmi kita sudah mengajukan dua nama, dari Cilegon Ki Wasyid, dan dari Serang Ahmad Chatib. Tapi belum disahkan," ujarnya usai menghadiri upacara ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) Ciceri, Kota Serang, Senin (10/11).
Lukman menuturkan, pengusulan ini didasarkan pada jasa dan perjuangan besar kedua tokoh dalam konteks pergerakan kemerdekaan di Banten. Seperti K.H. Tubagus Ahmad Chatib dikenal sebagai ulama sekaligus pejuang yang berperan vital dalam mengobarkan semangat perlawanan rakyat. Sementara Ki Wasyid merupakan tokoh sentral dalam sejarah perlawanan rakyat Cilegon melawan penjajahan.
"Semua bukti dan hasil kajian yang mendukung kelayakan keduanya telah diserahkan kepada tim di pusat. Namun, Lukman menyatakan pihaknya tidak mengetahui alasan pasti mengapa pengesahan belum diberikan, karena hal itu merupakan ranah dan kewenangan tim penilai pusat," terangnya.
Proses penetapan gelar Pahlawan Nasional memang dikenal panjang dan bertahap, melibatkan verifikasi administratif hingga kajian mendalam oleh tim independen. Walaupun belum berhasil pada periode ini, Pemprov Banten menyatakan tidak akan menyerah.
"Kita akan coba usulkan lagi, karena secara kesejarahan dan perjuangan beliau-beliau itu sudah sangat dirasakan oleh kita semua. Menurut kita, kelayakannya sudah cukup," tuturnya.
Pemprov berkomitmen untuk kembali mengajukan kedua tokoh tersebut pada periode pengusulan berikutnya, sambil melengkapi segala rekomendasi yang mungkin dibutuhkan dari tim penilai.
Sementara itu, Gubernur Banten Andra Soni menegaskan bahwa peringatan Hari Pahlawan harus direfleksikan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan, terlebih untuk generasi muda.
Andra mengatakan, generasi muda harus mengenal jasa para pahlawan. Kegiatan ini juga agar merefleksikan diri bahwa generasi saat ini harus bisa meneruskan perjuangan membangun bangsa.
"Mengenalkan kepada generasi kita yang akan datang bahwa kita bisa berkegiatan seperti ini berkat jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita," katanya.
Ia menuturkan, di tangan para generasi muda, cita-cita melanjutkan perjuangan untuk membangun Indonesia sejahtera itu harus tertanam dalam hati. Termasuk untuk memperjuangkan dan membangun Banten maju dan sejahtera demi memberikan kebermanfaatan bagi masyarakat.
"Momen ini kita jadikan untuk refleksi diri bahwa kita harus meneruskan cita-cita kemerdekaan, membangun menuju Indonesia sejahtera. Di Banten, kita menuju Banten maju, adil merata, tidak korupsi," jelasnya.
Andra mengatakan, upacara tersebut juga diikuti oleh Forkopimda termasuk dengan mendampingi para pelajar dan siswa PAUD melakukan ziarah dan tabur bunga.
Sumber:

