Setelah Bacok Istri Ditembak Polisi

Setelah Bacok Istri Ditembak Polisi

CILEDUG-Anak Agung Gede untuk sementara waktu harus tinggal di sel tahanan. Itu karena dia tega menganiaya istrinya sendiri, Sumilih (40). Pria 52 tahun yang tinggal di rumah kontrakan Gang Hasyim, Jalan Raden Fatah, Ciledug, Kota Tangerang, ini gelap mata dibakar api cemburu. Agung membacok Sumilih dengan golok, di dalam rumah kontrakannya Kamis (14/9) pukul 09.00 WIB. Peristiwa pagi itu sontak membuat geger warga sekitar. Rosminah (17) anak korban yang pada saat kejadian sedang bersama dengan sang ibu mengatakan, pada saat kejadian dia dan ibunya sedang beres-beres rumah. "Saya lagi bantuin ibu beresin rumah, tiba-tiba bapak datang gedor-gedor pintu,”kata Rosminah. Tidak ada kecurigaan pada saat sang ayah mengetuk pintu. Namun Rosminah terkejut lantaran sang ayah langsung melayangkan golok ke arah tubuh sang ibu ketika pintu dibuka. “Tau-tau ngebacok aja gitu, kaya orang kesurupan. Ibu kena bacok di kedua tangan, pundak leher dan kepala," ujarnya. Rosminah pun tak luput dari sabetan golok di tangan kirinya lantaran menangkis bacokan sang ayah. Setelah korban terkapar berlumuran darah, Agung pergi meninggalkan rumah menggunakan sepeda motor. "Saya mau nolongin ibu, malah kena bacok juga," katanya sambil menunjukkan tangan yang diperban akibat tebasan golok. Dengan tangan diperban, Rosminah memandu tim Inafis dan Resmob Polda Metro Jaya saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumahnya.  Salah seorang saksi, Harjoko yang berprofesi sebagai satpam sebuah toko tidak jauh dari rumah korban mengatakan, dia sempat curiga lantaran ada keramaian dari rumah korban. Saat dirinya datang, kondisi Sumilih terlihat mengenaskan. "Saat saya datang sudah ramai warga, cuma nontonin saja nggak pada bertindak, tangannya sudah hampir putus keluar darah kaya air mancur,” ujarnya.  Harjoko menambahkan, pada saat ditemukan Sumilih masih dalam kondisi sadar meski sudah banyak arah bercecer. "Masih sadar, kan saya tanya kenapa? Dia jawab sakit pak tangan saya sakit, saya dibacok suami saya," ujarnya menirukan perkataan Sumilih. Harjono langsung dengan sigap membawa korban ke RS Bhakti Asih, Ciledug dengan menggunakan angkutan umum. "Memang ini cekcoknya udah sejak lama, puncaknya kemarin pas saya lagi jaga di pegadaian, ada laki-laki datang saya tanya lagi ngapain katanya mau ketemu orang," ujarnya.  Harjoko menerangkan, Sumilih memang kerap kali menunggu pria yang bukan muhrimnya tersebut di depan kantor Pegadaian yang dia jaga. Pria tersebut bekerja sebagai sopir bus. "Sepertinya pria itu selingkuhannya, jadi pas lagi ngetem di depan Pegadaian suka kelihatan sama saya mereka ketemuan," ujarnya. Hal tersebut dibenarkan anak korban yang mengakui bahwa ibunya memiliki hubungan dengan pria lain. Ia pun membenarkan cekcok yang terjadi sudah berlangsung lama. Rosminah mengatakan ayahnya sempat menasihati Sumilih agar menjauhi laki-laki tersebut. Namun tak diindahkan. “Bapak udah nasehatin ibu, jangan ketemu lagi sama pacarnya, tapi ibu nggak mau nurut akhirnya seperti ini," ujarnya.  Tadi malam, Sumilih masih berbaring di RS Bhakti Asih Ciledug dengan perawatan intensif lantaran terkena luka bacok di kedua tangannya, bahu, leher, hingga kepala. Sementara itu, usai membacok istri dan anaknya, Anak Agung kemudian melarikan diri. Tidak perlu waktu lama hingga akhirnya dia berhasil ditangkap anggota Polsek Ciledug. Bahkan, Anak Agung terpaksa ditembak kakinya, karena berupaya melawan pada saat akan ditangkap.  “Pelaku yang melarikan diri tidak lama kami tangkap di daerah Ciledug. Kami lakukan tembakan karena berusaha melawan,” ucap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Harry Kurniawan. Kepada Kapolres, Anak Agung mengakui perbuatannya tersebut lantaran cemburu. Pelaku juga meminta maaf karena khilaf hingga tega membacok istri dan anaknya. “Pelaku mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Dari tangan pelaku diamankan sebilah golok yang digunakan untuk membacok korban. Pelaku terancam hukuman penjara di atas lima tahun,”ujarnya. (mg-01/bha)

Sumber: