Benyamin Ajak Masyarakat Konsumsi Ikan

Benyamin Ajak Masyarakat Konsumsi Ikan

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie (tengah) memberikan sambutan saat sosialisasi Gemarikan di aula Kelurahn Serua, Ciputat. -Tri Budi/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Pemkot Tangsel kembali menggencarkan program makan ikan. Program tersebut bernama gerakan kemasyarakatan makan ikan (Gemarikan).

Salah satu yang dilakukan adalah mensosialisasikan program tersebut di aula kantor Kelurahan Serua, Ciputat, Rabu (17/7/2024).

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, gemarikan memiliki tujuan yang sangat mulia, yaitu untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan sejak dini. "Ikan merupakan sumber gizi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan otak anak-anak kita," ujarnya saat sambutan, Rabu (17/7/2024).

Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, ikan juga kaya akan protein, asam lemak omega-3, vitamin dan mineral. Ikan juga memberikan banyak manfaat kesehatan yang tidak dapat diabaikan.

"Melalui gemarikan, kami berharap dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi ikan," tambahnya.

Menurutnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menjadikan gemarikan sebagai salah satu program spesifik dan terukur untuk mendukung penurunan prevalensi stunting, yang telah diadopsi oleh pihaknya.

Stunting merupakan masalah serius yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Berdasarkan hasil studi status gizi indonesia (SSGI) dari Kementerian Kesehatan pada 2022, prevalensi balita yang mengalami stunting di Indonesia mencapai 21,6 perseb. Namun, di wilayahnya telah berhasil menurunkan angka prevalensi stunting dari 19,95 pada 2021 menjadi 9,256 pada 2023.

"Ini adalah pencapaian yang luar biasa dan harus terus kita pertahankan serta tingkatkan," jelasnya.

Pak Ben mengaku, untuk membentuk generasi bangsa yang sehat, kuat dan cerdas, budaya makan ikan sejak dini penting. Dengan memperkenalkan ikan sebagai bagian dari pola makan sehari-hari anak-anak kita akan dapat membentuk generasi penerus yang berkualitas, mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.

"Melalui gemarikan, kita berharap dapat tumbuh kesadaran gizi, baik individu maupun kolektif, untuk gemar mengkonsumsi ikan yang aman, sehat dan halal. Dalam hal ini, kita harus melibatkan seluruh elemen bangsa, mulai dari pemerintah, pelaku usaha, hingga masyarakat luas," ungkapnya.

Mantan Wakil Wali Kota Tangsel ini menuturkan, ikan merupakan salah satu sumber protein yang murah dibandingkan dengan daging dan memiliki keunggulan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, ikan haruslah menjadi hidangan prioritas dalam menu sehari-hari.

Diversifikasi olahan ikan, seperti sosis, nugget, bakso, kaki naga, abon ikan dan produk olahan berbahan ikan lainnya harus terus dilakukan untuk menarik minat masyarakat, khususnya anak-anak, agar semakin gemar makan ikan.

"Melalui kegiatan ini, saya berharap tercipta sinergi yang kuat antara organisasi perangkat daerah, pelaku usaha umkm di bidang pengolahan hasil perikanan dan masyarakat dalam menekan dan menurunkan angka prevalensi stunting di Kota Tangsel yang kita cintai," ungkapnya.

"Mudah-mudahan sosialisasi ini dapat membantu meningkatkan pemahaman kita semua tentang pola dan perilaku konsumsi harian yang lebih sehat dan bergizi," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tangsel Yepi Suherman mengatakan, program Gemarikan tersebut dilaksanakan untuk mengentaskan stunting.

"Anak-anak kita kan ukuran badan tidak sesuai usia karena gizi kurang memenuhi. Makanya kita dorong untuk gemarikan dan ikan bukan dimakan utuh tapi, diolah," ujarnya.

Yepi menambahkan, kebutuhan ikan lele di wilayahnya perhari  sekitar15 ton dan jumlah tersebut berdasarkan data dari pedagang lele, warteg dan konsumsi pasar.

"Lele ini didrop dari luar Tangsel seperti Parung Jawa Barat dan lainnya karena kebutuhan tinggi. Kalau dari Tangsel baru bisa produksi 3-4 ton per hari," tutupnya. (*)

Sumber: