Wujudkan Generasi Unggul, Pajak Danai Pendidikan Masyarakat Indonesia

Wujudkan Generasi Unggul, Pajak Danai Pendidikan Masyarakat Indonesia

--

Oleh: Ida Rosnida Laila

 

Pajak memiliki peran vital dalam mendanai berbagai sektor publik, termasuk pendidikan. Pendapatan dari pajak digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbaiki infrastruktur sekolah, menyediakan fasilitas belajar yang memadai, dan meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan.

Pajak juga memungkinkan pemerintah untuk menyediakan pendidikan gratis atau subsidi biaya pendidikan. Hal ini sangat penting guna memastikan akses pendidikan yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Kartu Indonesia Pintar (KIP) membantu siswa dari keluarga kurang mampu untuk tetap bersekolah. 

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada tahun 2023, lebih dari 17 juta siswa menerima manfaat dari KIP dengan rincian 10 juta siswa SD, 3 juta siswa SMP, dan 4 juta siswa SMA/K. Program ini berhasil menurunkan angka putus sekolah, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi.

Upaya-upaya ini sangat perlu untuk dilakukan, karena pendidikan merupakan investasi masa depan. Investasi dalam pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, yang pada gilirannya mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial.

20% Alokasi APBN bagi Pendidikan

Di Indonesia, pajak berperan penting dalam mendanai sektor pendidikan. Pemerintah Indonesia mengalokasikan sekitar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Dana ini digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari pembangunan sekolah baru, rehabilitasi sekolah yang rusak, penyediaan buku dan alat tulis, subsidi biaya pendidikan, dan beasiswa.

Salah satu tokoh penting Indonesia yang juga mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Indonesia dalam melanjutkan studinya adalah Menteri Keuangan Republik Indonesia, Ibu Sri Mulyani Indrawati (SMI). 

Ibu SMI mendapatkan beasiswa dari pemerintah Indonesia untuk melanjutkan studinya di University of Illinois at Urbana-Champaign di Amerika Serikat, di mana dia mengejar gelar Master of Science dan Ph.D. di bidang ekonomi. 

Ibu SMI diangkat sebagai Menteri Keuangan Indonesia pada tahun 2005 dan kariernya kemudian berkembang pesat, dengan berbagai posisi penting di lembaga pemerintah dan internasional.

Ibu SMI adalah salah satu contoh nyata peran pajak dalam mendukung pendidikan masyarakat Indonesia. Dengan pajak, masyarakat Indonesia mendapat kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehingga terbukti mampu bersaing di kancah internasional.

Kemajuan Pendidikan Indonesia

Melalui pembiayaan yang berasal dari pajak, pemerintah memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Aksesibiltas akan pendidikan jadi semakin mudah. Hal ini terlihat dari peningkatan jumlah sekolah dan fasilitas pendidikan. Contohnya data Statistik jumlah SMA di Indonesia tahun 2022 sejumlah 14.248 dan di tahun 2023 meningkat menjadi 14.457. 

Pemerintah juga melakukan upaya untuk mengembangkan kurikulum yang lebih relevan dan berorientasi pada hasil, termasuk memperkenalkan pembelajaran berbasis proyek dan keterampilan 21st century di beberapa sekolah. Selain itu, penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) semakin ditingkatkan dalam pendidikan, meskipun tantangan akses dan kualitas internet masih ada di beberapa daerah.

Bagaimana Potret Pendidikan di Negara Lain?

Sumber: