Kecemasan Kemendag Saat Garam Impor Mulai Masuk ke Indonesia
Reporter:
Redaksi Tangeks|
Editor:
Redaksi Tangeks|
Jumat 11-08-2017,06:05 WIB
Impor garam yang dilakukan pemerintah sebesar 75 ribu ton sejak hari ini, Kamis (10/8) mulai masuk ke Indonesia. Tahap pertama, garam impor masuk lewat Pelabuhan Ciwandan, Provinsi Banten. Selanjutnya, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya akan menerima masuknya garam asal Australia disusul Pelabuhan Belawan, Medan. Masing-masing dari setiap pelabuhan akan menampung 25 ribu ton garam.
"Yang di pelabuhan Ciwandan sudah masuk, besok di Tanjung Perak. Sudah mulai terdistribusi. Mereka sudah harus masuk tgl 10 Agustus ini," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Oke Nurwan di Jakarta, Kamis (10/8). Hanya saja, masuknya garam impor tersebut mengkhawatirkan pihaknya. Sebab, di Madura yang kawasannya cukup dekat dengan Surabaya, sudah mengalami perbaikan produksi garam.
Disisi lain, garam impor tersebut sebagian sudah terdistribusi di pasar. Khusus di kawasan Surabaya, karena garamnya baru akan masuk besok, dia berharap tidak akan memberi pengaruh terhadap petani garam. Keberadaan garam dari Australia di pasaran saat produksi garam tengah membaik akan membuat harga garam di petani menjadi anjlok. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan polemik lagi.
"Saya agak khawatir sekarang karena produksi sudah mulai meningkat di Madura, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sudah melaporkan. Tapi saya tidak tahu angkanya berapa. Makanya ini yang di Tanjung Perak agak (rawan) nih, mudah-mudahan enggak (ada masalah)," pungkasnya. (cr4/JPC)
Sumber: