Jelang Ramadan, Permintaan Gula Aren Meningkat

Jelang Ramadan, Permintaan Gula Aren Meningkat

Gula aren atau gula merah asal Lebak siap dipasarkan-A Fadilah/Tangerang Ekspres-

TANGERANGEKSPRES.ID - Jelang bulan Ramadan 2024 permintaan terhadap gula aren meningkat. Sehingga, omzet pedagang gula aren di Kabupaten Lebak, naik hingga dua kali lipat. Dengan baiknya permintaan, membawa keberkahan tersendiri bagi masyarakat perajin dan pedagang Gula aren.

"Kami merasa kewalahan melayani permintaan konsumen, bahkan persediaan gula aren saat ini sudah menipis," kata Agus Djaelani, pedagang Gula Merah asal Kecamatan Malingping, kepada Tangerang Ekspres, Selasa (27/2/2024).

Kata Agus, selama sepekan terakhir ini permintaan gula aren meningkat dan kebanyakan konsumennya dari luar daerah, sebab mereka memprediksi dua pekan ke depan dipastikan harga melonjak. Saat ini, harga gula aren di pasaran terjadi kenaikan dari sebelumnya Rp 250 ribu per toros atau lima ikat gula aren, namun kini menjadi Rp 300 ribu.

"Kenaikan gula aren itu akibat dampak permintaan pasar meningkat tajam menjelang Ramadan. Kami selama sepekan terakhir ini pendapatan naik dua kali lipat yang biasanya Rp 10 juta kini menjadi Rp 20 juta per hari," ujar Agus.

Menurut dia, dirinya merasa kebingungan setelah stok gula aren yang ada sudah menipis dan belum dipasok dari perajin. Selama ini, konsumen gula aren itu kebanyakan pelaku usaha untuk bahan pemanis aneka makanan untuk Lebaran. Mereka pelaku usaha dari luar daerah, seperti Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, Bogor dan Jakarta.

"Kami berharap perajin gula aren segera kembali memasoknya, karena permintaan gula aren naik," tuturnya.

Mukhtar, penampung gula aren di Pasar Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya kewalahan melayani permintaan pasar menjelang Ramadan dan banyak konsumen datang ke sini. Sebab, produksi gula aren Kabupaten Lebak memiliki kelebihan yakni organik tanpa kimia, sebab pepohonan nira atau kaung tumbuh di pegunungan dan perbukitan.

Keunggulan gula aren itu pada bulan Ramadan dijadikan bahan campuran pemanis aneka kerajinan makanan, di antaranya kolak, ice jus hingga produksi dodol, bolu dan lainnya.

"Kami kini menyetok 5 ton dari sebelumnya hanya 3 ton, karena permintaan cenderung meningkat," ungkap dia.

Sementara itu, Sutisna, petugas Penyuluh Perindustrian Muda Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak mengatakan produksi gula aren hingga kini menjadikan unggulan masyarakat di daerah ini, karena didukung bahan baku perkebunan aren melimpah.

Produksi gula aren tersebut berkembang di Kecamatan Sobang, Malingping, Panggarangan, Cigemblong, Bayah, Cihara, Cilograng, Leuwidamar, Cibeber, Cijaku dan Muncang. Saat ini, perajin gula aren tercatat 11.000 unit usaha dan menyerap tenaga kerja sebanyak 22.000 orang.

"Kami terus melakukan pembinaan agar perajin gula aren bisa bersaing dan bisa menembus pasar domestik hingga mancanegara," ucap Sutisna.(*)

Sumber: