Sahabat Yatim Olah Daging Kurban Jadi Bakso
TANGERANG – Lembaga Sosial Sahabat Yatim tiap tahun mendistribusikan daging hewan kurban. Kali ini berbeda dari biasanya, karena daging yang akan diterima sudah dalam bentuk bakso. Sahabat Yatim mengolah daging kurban terlebih dahulu menjadi bakso. Kreasi ini merupakan alternatif agar pendistribusian menjadi lebih praktis. Direktur Sahabat Yatim, Ikhsan mengatakan, bakso yang diberi nama bakso kurban (Soban) untuk memenuhi gizi anak yatim, janda dan kaum duafa di daerah binaan Sahabat Yatim. "Masyarakat tidak perlu repot lagi dalam mengelola kurban. Karena Soban sudah siap dimakan dan higienis,” ungkap Ikhsan. Dengan olahan menjadi bakso, penerima tidak perlu repot lagi memotong, mencuci dan memasak. Menurutnya, program Soban dilatarbelakangi dari anak-anak yatim dan kaum duafa yang banyak menyukai produk olahan bakso. Soban yang biasanya hanya bisa dikonsumsi pada hari H dan hari tasyrik, kini bisa lebih optimal, tepat sasaran dan tahan lama. "Seperti kita ketahui, potensi daging kurban bisa mencapai jutaan ton per tahunnya. Namun, sangat disayangkan bila jutaan ton daging itu harus segera dihabiskan," kata dia. Hewan kurban yang diterima Sahabat Yatim setiap tahun meningkat. Tahun ini targetnya lebih dari 100 ekor sapi yang akan dipotong untuk disalurkan dagingnya. Sebagian daging kurban akan dijadikan Soban. Sedangkan sebagian lainnya dibagikan langsung ke masyarakat sekitar melalui program Nyate Bareng Yatim. Pendistribusian Soban nantinya tak hanya untuk anak yatim, janda dan kaum duafa binaan, tapi juga dapat disalurkan ke berbagai pesantren yang berada di pelosok daerah. Pendistribusian ini nantinya akan dimulai di daerah tertinggal seperti di Kabupaten Tanggerang dan daerah sekitar binaan Sahabat Yatim. Pada program bakso kurban (Soban) yang dijalankan oleh lembaga Sahabat Yatim, juga untuk memberdayakan usaha kecil di sekitar daerah binaan. “Kami menggandeng usaha kecil penggilingan bakso, usaha kecil pencetakan bakso dan juga usaha kecil pembuatan bakso secara manual,” terang Ikhsan. (tam)
Sumber: