Pemkot Serang Lakukan Pemeliharaan Drainase di Kelurahan Unyur

Pemkot Serang Lakukan Pemeliharaan Drainase di Kelurahan Unyur

Pj Wali Kota Serang Yedi Rahmat didampingi Kepala DPUPR Kota Serang Iwan Sunardi melakukan infeksi ke salah satu drainase di Kelurahan Unyur, Senin (15/1/2024).-Dani Mukarom-

TANGERANGEKSPRES.ID - Setelah dilanda banjir Pemerintah Kota (Pemkot) Serang mulai melakukan pemeliharaan saluran drainase di Kelurahan Unyur, Kelurahan, Kecamatan Serang.

 

Kelurahan Unyur menjadi salah satu titik yang terendam banjir cukup parah usai diguyur hujan deras pekan lalu. Penyebab dari banjir tersebut akibat dari penyempitan saluran drainase.

 

Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat menjelaskan, dirinya telah memerintahkan kepada organisasi perangkat daerah (OPD) seperti PUPR untuk melakukan gerak cepat penanganan banjir di lima titik yang terdampak banjir terparah.

 

"Saya bersama Pak Kadis PUPR, Kadishub dan Lurah meninjau langsung pasca kemarin banjir. Kami perintahkan PUPR langsung bergerak cepat, alhamdulillah hari ini sudah ditangani sekitar 75 persen," kata Yedi, Senin (15/1/2024).

 

Yedi menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan PUPR Provinsi Banten untuk membantu menurunkan tim dalam menangani permasalahan banjir di Kota Serang.

 

"Jadi kita akan bekerja bersama-sama, tidak membedakan mana kewenangan kota, provinsi maupun pusat, tetap ini lokasi wilayah kota harus diselesaikan. Bagaimana pun yang terkena dampak warga Kota Serang," ujarnya.

 

Yedi menjelaskan, drainase yang berada di Kelurahan Unyur diperlukan pemeliharaan intens, lantaran usianya yang sudah cukup lama.

 

"Kalau kita melihat dari struktur drainase, mungkin sudah cukup lama. Kami bersama-sama dengan Pemprov Banten dan PT KAI sudah dikirimkan surat juga jangan sampai terlalu lama," katanya.

 

Yedi mengatakan, masyarakat Kota Serang diminta agar mentaati aturan untuk tidak membuang sampah di saluran air yang dapat menyebabkan banjir.

 

"Mungkin kemarin-kemarin tidak terdampak banjir, tapi hari ini kita melihat sampah menumpuk sampai dua truk. Jadi kami imbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke saluran air, kasian yang terdampak banjir," ujarnya.

 

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Serang Iwan Sunardi mengatakan, daerah induk Cibanten merupakan kewenangan Provinsi Banten.

 

"Daerah induk Cibanten itu kewenangan Provinsi Banten. Kita Pemkot Serang, karena yang menjadi korban adalah warga kita, mau tidak mau suka tidak suka kita harus segera melakukan action di lapangan," katanya.

 

Iwan mengatakan, pihaknya tidak dapat melakukan pekerjaan peningkatan maupun pembangunan. Maka dari itu, Pemkot Serang hanya bisa melakukan pemeliharaan.

 

"Kalau ini kita melakukan pemeliharaan. Karena ini kewenangan bukan di kita maka ini kondisional pemeliharaan, tidak bisa melakukan peningkatan maupun pembangunan," ujarnya.

 

Menurut dia, penyebab banjir atau genangan tersebut akibat adanya sumbatan atau penyempitan saluran drainase karena adanya sampah yang menumpuk.

 

"Ini pemicu banjir. Persoalan genangannya tersumbat di sini, tapi dampaknya itu ada di hulu karena tersumbat air, maka air balik lagi ke hulu," katanya.

 

Pihaknya menargetkan pekerjaan saluran drainase tersebut akan diselesaikan di tahun 2024 agar ketika hujan deras turun kembali, tidak menyebabkan banjir.

 

"Kalau pekerjaan hasil dampak pasca banjir kemarin kita sudah 75 persen. Tinggal ngangkut sampah dan sedimentasi yang ada. kalau bicara target tahun ini harus sudah selesai," ujarnya. (*)

Sumber: