Setahun Wisatawan Museum Multatuli Capai 35.200 Pengunjung

Setahun Wisatawan Museum Multatuli Capai 35.200 Pengunjung

Kepala UPT Museum Multatuli, Ubaidilah Muchtar/TangerangĀ Ekspres.-A Fadilah-

TANGERANGEKSPRES.ID - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak mengaku kunjungan ke Museum Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak tahun 2023 telah melebihi target yang ditetapkan.

Dari 25 ribu target kunjungan, sampai akhir tahun 2023 kunjungan ke museum mencapai 35.200 orang.

 “Alhamdulilah kunjungan ke Museum Multatuli rata-rata setiap hari mencapai 400 hingga 500 orang,” kata Kepala UPT Museum Multatuli, Ubaidilah Muchtar, Selasa 2 Januari 2024.

Sejak tahun 2022, kata Ubaidillah, masuk ke Museum Multatuli dikenakan tarif sesuai dengan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 36 Tahun 2022. Untuk tarif ada tiga golongan, golongan pertama Rp 1000 untuk anak sekolah, golongan dewasa Rp 2000 dan wisatawan mancanegara Rp 15 ribu perorang.

Bahkan kata dia, target PAD Museum Multatuli yanng awalnya ditarget Rp 15 juta dan dianggaran perubahan meningkat menjadi Rp 40 juta telah melebihi target yakni mencapai Rp 50 juta.

"Alhamdulillah target PAD 2023 mencapai 50 juta dengan 35.200 pengunjung," ujarnya.

Menurutnya, Museum Multatuli memiliki keunikan tersendiri dibandingkan museum lain yang ada di Indonesia. Karena itu, para pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia tertarik datang ke Lebak.

“Museum Multatuli telah menjadi tujuan utama wisatawan yang datang ke Lebak. Tidak lengkap bagi wisatawan jika datang ke Lebak tanpa mengunjungi museum dan melihat berbagai koleksi benda cagar budaya di dalamnya. Termasuk patung Multatuli, Saidja, dan Adinda,” jelasnya.

Lanjutnya, mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum banyak yang datang. Mereka tidak sekadar melihat koleksi museum. Tapi juga mendalami mengenai pokok-pokok pikiran Multatuli yang menginspirasi para pejuang kemerdekaan di negeri ini.

Dijelaskannya, ada ratusan koleksi benda cagar budaya dan bersejarah yang tersimpan di Museum Multatuli. Di antaranya, prasasti peresmian museum, mozaik kaca wajah Multatuli, miniatur kapal Batavia, tong besar, peti harta karun besar, dan peti harta karun kecil. Selain itu, ada topi kontrolir, udeng Baduy warna putih, udeng Baduy warna biru, teko tembikar, alat penggilingan kopi manual, pelana kuda, koin gulden setengah sen, litografi Multatuli dan ubin rumah Multatuli.

Terpisah Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak Imam Rusmahayadin mengatakan, Museum Multatuli menjadi salah satu tujuan utama wisata di Lebak.

"Mudah-mudahan kunjungan ditahun 2024 terus meningkat. Apalagi masyarakat, mahasiswa dan pelajar sudah mengenal keberadaan Museum Multatuli di kota Rangkasbitung," ucapnya.(*)

Sumber: