Pemkot Tangerang Selatan Sebar 6 Toren Air di Wilayah Kekurangan Air Bersih
TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Pemkot Tangsel akan menyiapkan 50 tempat penampungan air (toren) untuk membantu warga berdampak kekurangan air bersih. Pasalnya, saat ini ada seribuan kepala keluarga (KK) yang kekurangan air bersih dan terutama di Kecamatan Setu. Namun, pada APBD Murni ini baru ada 10 toren yang sudah dan akan ditempatkan dilokasi kekeringan air bersih. Sisanya (40 toren) akan dibeli setelah APBD perubahan diketok palu. Kepala Bidang Air Minum dan Air Limbah pada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Tangsel Budi Rahmat mengaku, pihaknya belum bisa menyediakan toren air lebih banyak lagi lantaran terkendala anggaran. "Toren air di APBD murni ada 10 unit tapi, ternyata kemarau cukup panjang dan Pak Wali Kota minta ditambah 40 lagi namun, anggaran murni tidak ada dan perubaham belum ketok palu," ujarnya kepada TANGERANGEKSPRES.CO.ID, Kamis, 13 Oktober 2023. Budi menambahkan, 6 dari 10 toren sudah dirempatkan di titik-titik warga yang mengalami kekurangan air bersih. Lokasiinya ada di Kecamatan Setu dan khususnya ada di Keluragan Kranggan dan Kademangan. "Empat toren lagi sedang kita pesan karena, ukurannya 2.000 liter sehingga barangnya jarang dan harus pesan dulu," tambahnya. Menurutnya, dengan adanya toren tersebut membantu warga yang membutuhkan air bersih, sehingga bila mobil tangki air datang langsung airya bisa dipindah ke toren tersebut. "Untuk titik penempatan toren kita serahkan ke kelurahan, contoh di Kranggan dan Kademangan ada 1-3 titik ditiap RT," jelasnya. Toren yang ditempatkan di titik-titik tersebut dilengkapi kaki atau penyangga yang terbuat dari besi. Sedangkan untuk pendistribusia airnya, Budi mengaku pihaknya berkoordinasi dengan BPBD, Dinas Lingkungam Hidup dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan. "Kita punya satu mobil tangki air. Yang isi toren itu bisa dari Cipta Karya yang airnya diambil dari PT PITS atau BSD City. Tapi, kita juga libatkan dari BPBD, LH dan Damkar. Air yang dikirim ini bersih dan bisa dipakai untuk masak atau minum," tuturnya. Sementara itu, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, hasil rapat yang dilakukan terdeteksi di Kecamatan Setu yang paling banyak kekeringan. "Ada ribuan warga yang terdampak kekeringan air bersih ini," ujarnya. Pria yang biasa disapa Pak Ben ini menambahkan, untuk mengatasi hal tersebut pihaknya memiliki dua cara yang akan dilakukan. Pertama adalah jangka pendek. Cara ini adalah tiap hari pihaknya mensuplai air bersih dari PT PITS dengan berkordinasi dengan BPBD. Cara kedua adalah jangka menengahnya agar dilakukan survei pembuatan sumur artesis. Namum, yang utama dari tangki air dan sumur disimpan terlebih dahulu ke toren dengan kapasitas sekitar dua ribu liter. "Dinas Cipta Karya sudah siap sampai 50 toren, tinggal kebutuhannya berapa. Dibulan ini juga sudah siap dan toren ini sifatnya mobile," jelasnya. Ditempat terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Tangsel M. Faridzal Gumay mengatakan, ada tiga kecamatan yang terdampak kekurangan air bersih, Setu, Serpong dan Pondok Aren. "Krisis air bersih akibat kemarau panjang menyebar hingga 21 titik permukiman warga. Semula krisis air bersih ini hanya melanda permukiman warga di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu saja, namun sekarang merambah ke Serpong dan Pondok Aren," ujarnya. Gumay mengaku, sejak ada laporan dari kelurahan, pihaknya langsung menyalurkam bantuan air bersih kepada warga yang membutuhkan. Pihaknya bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP), pengembamg BSD, BRIN, satpol pp, PMI dan lainnya menyalurkan air bersih. Ia mengaku, saat ini pihaknya hanya mengandalkan beberapa mobil tangki saja untuk mendistribusikan air bersih. Yakni mobil milik damkar, BRI, BSD. Pihaknya sendiri tidak memilki mobil tangki sehingga harus berkoordinasi dengan pihak terkait. "Kita tidak punya mobil tangki air. Kalau kekeringan air bersih di Jurang Mangu Barat ditangani oleh Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang," tutupnya. (*) Reporter : Tri Budi
Sumber: