Tiga Tahun, Jalan Harus Mulus

Tiga Tahun, Jalan Harus Mulus

Gubernur Genjot Perbaikan Jalan Rusak SERANG--Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) akan memprioritaskan perbaikan jalan-jalan yang rusak di Banten. Di mana sepanjang 127 kilometer jalan di sejumlah wilayah, dalam kondisi rusak. Jalan yang menjadi tanggunjawab provinsi tersebut juga menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas. Dia menyampaikan hal itu saat menghadiri pencanangan tahun keselamatan lalu lintas di Alun-alun Barat, Kota Serang, Minggu (30/7). “Saya termasuk yang pernah mengalami kecelakaan. Saya suka main bola, saya juga pemain voli. Tapi, setelah itu saya kehilangan hobi saya karena saya mengalami kecelakaan lalu lintas, dan dengkul saya dioperasi,” katanya di hadapan Kapolda Banten Brigjen Listyo Sigit Prabowo yang hadir dalam acara tersebut. WH menjelaskan, tahun ini Pemprov Banten menyiapkan anggaran sekitar Rp 1,5 triliun untuk memperbaiki jalan rusak yang ada di Banten. Dia menargetkan jalan rusak itu dapat mulus seluruhnya dalam waktu 3 tahun. Menurut WH, selain jalan rusak, tingginya angka kecelakaan juga disebabkan masih kurangnya kesadaran masyarakat tentang keselamatan dalam berlalu lintas. Kecelakaan di jalan raya juga bersumber dari kemampuan daerah dalam memperbaiki infrastruktur khususnya kondisi jalan. Untuk itu, dirinya menginstruksikan pejabat pemprov yang hadir agar serius dalam percepatan perbaikan jalan. “Pak Hadi (Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Banten, red), ke depan saya minta tidak ada lagi jalan-jalan yang berlubang, tidak ada lagi jalan yang rusak. Tidak ada lagi jalan yang sepotong-potong bagus sepotong tidak,” ujarnya. Ia juga optimis, dengan adanya dukungan dari DPRD dan kepala daerah setempat, target tiga tahun perbaikan jalan di Banten bisa terealisasikan. Sehingga angka kecelakaan di Banten karena jalan rusak pun bisa ditekan. “Karena ini menyangkut infrastruktur, makanya fokus kami adalah dalam dua sampai tiga tahun ini membangun infrastruktur, berapa pun biayanya. Insya Allah itu semangat kami, tekad kami,” jelasnya. Selain kapolda, hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua DPRD Banten Asep Rahmatullah, Sekda Banten Ranta Soeharta dan perwakilan Bank Banten, pejabat TNI, serta pejabat Polda Banten. Kepala Dinas PUPR Hadi Suryadi mengatakan, sekitar 20 persen atau sepanjang 150 kilometer dari 762 kilometer jalan yang menjadi kewenangan provinsi memang masih dalam kondisi rusak, baik rusak ringan maupun rusak berat. Dipastikan penyelesaian perbaikan jalan yang ditargetkan tahun 2017 ini tidak akan terkejar. “Mudah-mudahan sisanya ini bisa diselesaikan dalam dua tahun anggaran, karena kebutuhannya cukup besar yakni sekitar Rp2 triliunan," katanya. Dijelaskan Hadi, setidaknya terdapat 12 ruas jalan yang rusak. Diantaranya adalah Jalan Palima-Pasang Teneng, Kramatwatu-Tonjong. Parigi-Sukamanah, Terate-Banten Lama, Kronjo-Mauk,Tanjung Lesung Sumur, Picung-Munjul, Munjul-Panimbang, Munjul-Cikaludan-Cikeusik, Maja-Koleang, Cipanas-Warung Banten, Gunung Madur-Pulau Manuk. “Dari 12 ruas jalan itu, setiap ruas jalan kerusakannya bervariasi, seperti ruas Palima-Pasang Tenang dari panjang 40,73 kilometer yang rusak itu sekitar ada 12 kilometer, ruas Parigi-Sukamanah panjang 26,08 kilometer yang rusak 18 kilometer,” terangnya. Dari 20 persen jalan yang rusak, sekitar 30 persennya dalam kondisi rusak berat dan harus segera dilakukan perbaikan. Total jalan provinsi yang kondisinya rusak berat tersebut sekitar 40 kilometer dari 150 kilometer jalan rusak di Banten.(tb/ang)

Sumber: