Kerap Hambat Aliran Air Tujuh Jembatan Diperbaiki

Kerap Hambat Aliran Air Tujuh Jembatan Diperbaiki

TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel terus berusaha menangani banjir yang ada di wilayahnya. Salah satunya dengan memperbaiki atau meninggikam jembatan. Setidaknya ada 7 jembatan yang sedang dikerjakan pembangunannya untuk mengurangi atau mengatasi banjir. Kepala DSDABMBK Kota Tangsel Robby Cahyadi mengatakan, ada 7 jembatan yang sedang dibangun diwilayahnya untuk mengatasi banjir. "Jadi di 7 lokasi ini sudah ada jembatannya, terus kita bongkar dan bangun lagi lebih tinggi dan lebar supaya aliran airnya makin lancar," ujarnya kepada wartawan, Senin, 09 Oktober 2023. Robby menambahkan, 7 jembatan tersebut terdapat aliran kali dan perlu diganti atau diperlebar dan ditinggikan karena menjadi penghambat aliran air untuk mencegah banjir. "Tujuh jembatan ini seperti Jembatan Ki Hajar Dewantara, Sumatera, AMD Raya yang di atas Kali Angke, jembatan di Kali Jiun, Ceger. Lalu ada Jembatan Ciputat Baru, Jembatan Sari Mulya," tambahnya. Menurutnya, setelah selesai diharapkan tidak terjadi banjir di lokasi tersebut. "Kita berharap pembangunannya cepat selesai dan kita target akhir tahun ini selesai," jelasnya. Pembangunan jembatan yang sedang dikerjakan tentu memiliki tujuan yang baik. Namun, saat pembangunan tentu terjadi kemacetan dan berdampak pada aktivitas masyarakat. Warga Pondok Aren, Rohim berharap, proses revitalisasi jembatan Kali Cantiga di Jalan Ceger Raya bisa diselesaikan dengan cepat. Pasalnya, pengerjaan jembatan tersebut membuat lalu lintas di kawasan tersebut dialihkan ke sejumlah jalur alternatif. "Lalu lintas di sejumlah ruas jalan alternatif jadi lebih ramai dari biasanya. Sementara di lokasi jembatan yang dibangun hanya terdapat beberapa pekerja revitalisasi jembatan saja," ujarnya. Rohim berharap pihak terkait dapat menyelesaiakan pekerjaan tersebut dengan cepat dan tidak berlama-lama. Pasalnya, banyak masyarakat yang terkena dampaknya, mulai dari harus cari jalur alternatif yang jaraknya lumayah jauh, aktivitas warga terganggu dan lainnya. "Harus cepat diselesaikan pembangunannya tapi, jangan asal juga ngerjainnya supaya masyarakat tidak jadi korbannya," tutupnya. (*) Reporter : Tri Budi Editor : Andy

Sumber: