Kesal Banyak Truk Melintas di Siang Hari, Emak-emak di Kosambi Minta ‘Jagoan’ Kampungnya Pakai BH
KOSAMBI, TANGERANGEKSPRES.CO.ID - Kekesalan warga terkait banyaknya truk yang melintas di daerah Kosambi makin menjadi-me njadi. Terbaru, seorang emak-emak meminta 'jagoan' dikampungnya pakai BH. Permintaan emal-emak itu diketahui dari video rekaman seorang emak-emak meminta 'jagoan' di kampungnya memakai BH yang tersebar di media sosial WhatsApp. Dalam video berdurasi 1 menit 35 detik itu, terlihat seorang perempuan setengah baya dengan mengenakan kaos hitam dan celana pendek hitam mencak-mencak. Ia melontarkan kata-kata untuk menyindir 'jagoan' di kampungnya. Bahkan ia meminta para jagoannya memakai bra, bila truk tanah masih melintas siang hari. Ungkapan kemarahan emak-emak itu tersulut saat perekam video berdurasi meminta pendapatnya terkait mobil truk tanah yang tetap melintas siang hari. Padahal, truk itu jelas melanggar Perbup Pembatasan Waktu Operasional dan, warga sudah melakukan aksi demo. "Mobil tanah kan udah enggak boleh melintas di siang hari. Tapi masih melintas terus," kata perempuan itu, sambil mengepalkan tangan kanannya, di lihat dari video yang diterima TangerangEkspres.co.id pada Selasa 3 Oktober 2023. Masih dengan nada ketus, perempuan itu meminta perasaan warga diperhatikan. Menurutnya aksi unjuk rasa warga tidak didukung sama sekali. "Sekarang orang Salembaran (Kecamatan Kosambi) dibilang 'jagonya' banyak. Di mana jagoannya orang Salembaran? Satupun engga ada yang dukung. RT, RW di mana coba? Di mana dia laki-lakinya? Sekarang mobil tanah masih lewat, masih dilihatin, masih tenang, masih adem," tanyanya dengan suara semakin tinggi. Perempuan itupun mengajak semua orang membayangkan bagaimana jika anak atau cucu mereka menjadi korban jiwa akibat terlindas truk tanah yang melintas siang hari. Barulah merintih dan menangis. "Misalnya 'jagoan' Salembaran udah engga ada, engga usah pakai baju! Pakai BH aja! Pakai BH! Daripada dia pakai baju, lebih baik pakai BH!" imbuhnya. (*) Reporter: Zaky Adnan Editor : E. Sahroni
Sumber: