Gandeng STIF Syentra, Bank Muamalat dan Muamalat Institute Dorong Penguatan Ekosistem Pendidikan
TangerangEkspres.co.id - PT. Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute, membentuk kerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF Syentra) di Kecamatan Tanara, Kabupaten Serang. Kerjasama itu, bertujuan untuk memperkuat ekosistem pendidikan di Provinsi Banten. Diketahui, kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute dengan STIF Syentra. Hadir, Head of Distribution Network Manager Bank Muamalat Indonesia Agung Prambudi, Head of Human Capital Strategy and Development dan Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto, Ketua STIF Syentra Siti Haniatunnisa, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (DPKD) Kabupaten Serang Aber Nurhadi, di Aula STIF Syentra, Minggu (21/5). Head of Distribution Network Manager Bank Muamalat Indonesia Agung Prambudi mengatakan, kerjasama penguatan ekosistem pendidikan ini merupakan bentuk komitmen kepada STIF Syentra sebagai mitra Bank Muamalat Indonesia. Kerjasama ini, tidak hanya dengan pihak kampus melainkan seluruh civitas akademika. Karena, penguatan SDM yang unggul akan menciptakan generasi insani yang akan menjadi talents terbaik bagi industri perbankan syariah di masa mendatang. "Penguatan ekosistem tersebut, bertujuan untuk meningkatkan pengembangan kualitas sumber daya insani yang kompeten, secara luas hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan juga mendorong pengembangan industri keuangan syariah di Provinsi Banten," katanya. Agung mengatakan, pihaknya siap untuk mendukung program pengembangan STIF Syentra melalui produk-produk perbankan syariah yang mengandung nilai-nilai kebaikan dan kebermanfaatan. Hal ini ditunjang dengan peran Muamalat Institute, sebagai anak perusahaan dari Bank Muamalat melalui berbagai program pengembangan SDM. Seperti, pemagangan, pelatihan, sertifikasi, dan juga bisnis inkubator bagi seluruh mahasiswa, dosen, dan tenaga pendidikan dalam meningkatan skill dan kompetensi serta daya saing para lulusan. "Kedepannya Bank Muamalat Indonesia dan Muamalat Institute, terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah melalui program-program Link and Match Kampus dan Industri seperti Minterin, Miko, MIKIR, MIBII. Melalui program tersebut, diharapkan mahasiswa dapat memainkan peran penting dalam menggerakkan inklusi produk dan layanan keuangan syariah serta ekonomi syariah," ujarnya. Sementara itu, Ketua STIF Syentra Siti Haniatunnisa mengatakan, pihaknya sangat mendukung dengan adanya kerjasama ini, karena dinilai penting untuk pendidikan. Terlebih, akan memperkuat sinergitas dengan industri yang mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) dari Kemendikbud serta Tri Darma Peguruan Tinggi. "Hal ini tentunya, dapat memperluas wawasan, skill, dan kompetensi serta pengalaman bagi mahasiswa, dosen, dan civitas akademika terkait industri perbankan syariah. Daya serap lulusan yang semakin dibutuhkan industri menjadi indikator keberhasilan dari kampus dalam mencetak lulusan yang kompeten," katanya. Selain itu, Kepala DPKD Kabupaten Serang Aber Nurhadi mengatakan, Pemkab Serang dipastikan akan mendukung serta mensupport kerjasama ini. "Saya mendukung upaya penguatan ekosistem pendidikan khususnya di bidang literasi di Banten karena diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Serang," katanya. Disisi lain, Direktur Eksekutif Muamalat Institute Anton Hendrianto mengatakan, pentingnya untuk mengasah softskill bagi para mahasiswa khususnya leadership, karena kepemimpinan sangat penting dalam membentuk karakter seseorang dan membangun rasa percaya diri. Saat ini, tantangan yang dihadapi adalah industri GAP yakni, adanya mismatch antara jumlah lulusan perguruan tinggi dan jumlah kebutuhan industri perbankan syariah yang tidak seimbang. Menurutnya, hal itu disebabkan adanya skill mismatch, lulusan saat ini memiliki skill dan kompetensi yang hanya unggul di bidang kognitif namun sebaliknya di social skill dan juga interpersonal seperti problem solving, decision making, dan critical thinking masih perlu dikembangkan. "Oleh karena itu, sinergi dengan pihak kampus melalui program pengembangan skill tersebut diharapkan dapat menjadi langkah dalam pembentukan karakter. Karena, industri perbankan syariah saat ini membutuhkan talenta-talenta yang mampu berpikir out of the box, kreatif, dan juga kompeten di bidangnya," tuturnya. Reporter: Agung Gumelar Editor: Syirojul Umam
Sumber: