Ben Keluarkan Surat Edaran Larang Siswa Mainkan Lato-Lato di Sekolah

Ben Keluarkan Surat Edaran Larang Siswa Mainkan Lato-Lato di Sekolah

SERPONG-Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengaku akan mengeluarkan surat edaran tentang larangan memainkan permainan lato-lato di sekolah. Pasalnya, permainan yang sedang viral tersebut mengganggu proses belajar dan membahayakan keselamatan. Pria yang biasa disapa Pak Ben ini mengatakan, pihaknya mendapat masukan dari beberapa pihak, baik dari penyelenggara sekolah, orangtua murid agar Pemkot untuk mengambil langkah pelarangan mainan lato-lato dimainkan di sekolah dan disekitar rumah ibadah. "Ini karena berisik dan sudah ada korban sampai matanya pecah dan lainnya," ujarnya kepada wartawan, Senin (16/1). Pak Ben mengaku, sebelum korban timbul lebih banyak pihaknya akan mengimbau pihak sekolah agar lato-lato untuk tidak digunakan di sekolah. "Pihak sekolah juga saya minta untuk melakukan pembinaan kepada anak-anak muridnya untuk tidak memainkan lato di sekolah dan ini untuk keselamatan masyarakat juga," tambahnya. Mantan Birokrat Pemkab Tangerang ini mengungkapkan, bila diperlukan pihaknya juga akan mengeluarkan surat edaran kepada pihak sekolah terkait larangan membawa dan memainkan lato-lato di sekolah. "Larangan ini kita tujukan kepada sekolah tingkat SD dan SMP karena, yang banyak memainkan lato-lato adalah siswa SD dan SMP. Apalagi kalau ada masukan-masukan dari kelompok masyarakat," jelasnya. "Saya kira nyata-nyata kalau lato-lato ini membahayakan dan berisik dan mengganggu beribadah dan lainnya. Saya tidak ragu untuk mengeluarkan pembatasan atau surat edaran," tuturnya. Kita ketahui, demam permainan lato-lato semakin merebak di masyarakat. Saat ini, lato-lato hampir bisa ditemui dan dimainkan dimana-mana baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Namun, permainan lato-lato rupanya menelan korban dan sebagian masyarakat mengaku merasa terganggu dengan mainan yang mengeluarkan bunyi suara tersebut. Tidak hanya menelan korban, mainan lato-lato juga membuat dokter mengeluh dengan suaranya yang bising dan mengganggu kenyamanan di rumah sakit. Hal itu lantaran suara lato-lato yang keras dan membuat penjelasan dokter ke pasien terganggu. Lato-lato merupakan mainan yang dimainkan dengan cara membenturkan dua bola pemberat dengan cepat hingga menimbulkan bunyi suara keras. Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel melarang siswa dan siswi membawa mainan lato-lato ke sekolah. Larangan tersebut dilakukan lantaran mainan tersebut menimbulkan suara bising dan membahayakan keselamatan bila terlepas. Kepala Dindikbud Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, larangan membawa mainan lato-lato ke sekolah alasannya karena adanya korban permainan ketangkasan tersebut di beberapa daerah. Salah satunya ada anak yang katanya harus dioperasi lantaran terkena serpihan lato-lato. "Kita tidak ingin ini terjadi di Tangsel. Jadi kami melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah dan ini sebagai bentuk antisipasi agar lato-lato tidak sampai menelan korban," ujarnya. Deden menambahkan, selain berbahaya mainan lato-lato ketika sedang dimainkan mengeluarkan suara bising dan dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. "Sekolah itu tempat belajar dan jangan sampai main lato-lato menggangu kegiatan belajar mengajar. Larangan ini sejak Senin lalu," tambahnya. (bud) Editor: Andy

Sumber: