Dindikbud Larang Siswa Bawa Lato-lato ke Sekolah
CIPUTAT,TANGERANGEKSPRES.CO.ID-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel melarang siswa dan siswi membawa mainan lato-lato ke sekolah. Larangan tersebut dilakukan lantaran mainan tersebut menimbulkan suara bising dan membahayakan keselamatan bila terlepas. Kepala Dindikbud Kota Tangsel Deden Deni mengatakan, larangan membawa mainan lato-lato ke sekolah alasannya karena adanya korban permainan ketangkasan tersebut di beberapa daerah. Salah satunya ada anak yang katanya harus dioperasi lantaran terkena serpihan lato-lato. "Kita tidak ingin ini terjadi di Tangsel. Jadi kami melarang siswa membawa lato-lato ke sekolah dan ini sebagai bentuk antisipasi agar lato-lato tidak sampai menelan korban," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (11/1). Deden menambahkan, selain berbahaya mainan lato-lato ketika sedang dimainkan mengeluarkan suara bising dan dapat mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. "Sekolah itu tempat belajar dan jangan sampai main lato-lato menggangu kegiatan belajar mengajar. Larangan ini sejak Senin lalu," tambahnya. Mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tangsel ini mengungkapkan, di wilayahnya sudah sudah ada sekolah yang melarang siswanya membawa dan apalagi memainkan lato-lato di sekolah. Terutama untuk jenjang SD dan SMP. "Kalau di rumah atau dilingkungan rumah siswa mau main lato-lato ya silahkan. Bawa HP ke sekolah juga ga boleh, takut mengganggu konsentrasi dan fokus sekolah. Lato-lato kan ada suaranya juga, meskipun waktu jam olahraga kan suaranya menggangu yang lain juga," terangnya. Deden mengungkapkan, bisa masih ada siswa yang membawa lato-lato maka pihak sekolah akan mengambil tindakan tegas dengan mengambilnya. "Kalau masih ada siswa yang bandel bawa dan main lato-lato dilingkungan sekolah, maka pihak sekolah akan menyitanya sebagai bentuk sanksinya," ungkapnya. Deden menjelaskan, pihaknya juga melarang pedagang mainan berjualan lato-lato dilingkungan sekolah. "Sampai sekarang kami tidak menerima laporan timbulnya korban akibat permainan lato-lato dari kalangan siswa maupun guru dan orang tua. "Jangan sampai ada korban permainan ini di Tangsel dan kami tidak menginginkannya. Jadi, kita melarang ini sebagai bentuk antisipasinya," tutupnya. (bud)
Sumber: