Perusahaan Elektronik Asal Taiwan Tanam Investasi di Sumatera dan Kalimantan

Perusahaan Elektronik Asal Taiwan Tanam Investasi di Sumatera dan Kalimantan

Perusahaan energi dan elektronik yang berbasis di Taiwan, Delta Electronics Systems Pte Ltd, berniat melebarkan sayapnya di Indonesia. Sumatera dan Kalimantan dianggap paling strategis untuk berinvestasi. Dalam ajang pameran Indowater 2017 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Selatan, Business Development Manager Delta Electronics Systems Pte Ltd, Antonius Soetiono menjelaskan saat ini mereka baru memasarkan di Pulau Jawa saja. Sedangkan Sumatera dan Kalimantan juga dianggap sebagai sasaran prospektif untuk pengembangan bisnis.

"Rekanan distributor kamj di Jakarta kan punya kantor di daerah lain, seperti Semarang, Surabaya, juga di beberapa tempat. Jadi fokus kami mau keluar Pulau Jawa. Area terdekat yang sedang kami kejar sih ke Sumatera dan Kalimantan," kata Antonius dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Sabtu (22/7). Terkait produk, Antonius mengungkapkan Delta Electronics telah mendapatkan penghargaan Taiwan Excellence, di antaranya inverter AC motor drives CFP2000 dengan controller PLC program sebesar 10k step. Hal itu dirancang khusus untuk HVAC (heating, ventilation, and air-conditioning), fans (kipas) dan pumps (pompa) kemudian ada perlindungan IP55 and IP44 terhadap air dan debu atau kotoran. Antonius memaparkan fungsi utama dari inverter-AC motor drives yang diproduksi adalah untuk menghemat energi. Untuk sistem distribusi air saja, energi yang bisa dihemat bisa mencapai 60-80 persen. "Dari semua keseluruhan energi yang biasanya dipakai dalam penyediaan air. Dengan mengadaptasi sistem tekanan berdasarkan zona dan fokus terhadap pusat tekanan, energi yang dihemat mencapai 25-40 persen," tuturnya. Menurutnya, kebutuhan industri air di Indonesia semakin meningkat lebih dari 10 persen dalam dua tahun terakhir. "Dan pada tahun 2020 proyeksi permintaan air akan mencapai 20,1 m3/detik. Sementara pada proyeksi tahun 2025 bisa mencapai 24,4 m3/detik. Dengan data itu kami melihat adanya pasar yang potensial untuk industri penanganan air di Indonesia," tandasnya. (ika/JPC)

Sumber: