Kampus Umar Usman Gelar FGD Guna Kembangkan Pelaku UMKM Muda

Kampus Umar Usman Gelar FGD Guna Kembangkan Pelaku UMKM Muda

TANGERANG, tangerangekspres.co.id – Kampus Umar Usman menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Business Incubator Meetup Forum yang bertempat di Aula Kampus Bisnis Umar Usman Gedung Khadijah Learning Center Dompet Dhuafa, yang berlokasi Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, Kita Tangerang Selatan, Rabu (26/10/2022). FGD tersebut digelar sebagai upaya Kampus Umar Usman yang dibawah naungan Dompet Duafa untuk terus berkontribusi dalam upaya peningkatan Rasio Kewirausahaan di Indonesia. Pada Business Incubator Meetup Forum mengangkat tema “Kolaborasi Utuh, Inkubator Berkembang, UMKM Tumbuh, Indonesia Maju” yang merupakan kegiatan lanjutan dari realisasi komitmen Inkubator Bisnis Umar Usman dalam meningkatkan daya saing usaha dengan berbagai kegiatan. Turut hadir Kementrian Koperasi dan UKM, Kementrian Perindustrian, Dewan Pengawas Yayasan Inkubator, LPDB KUKM, Dinas Koperasi dan UKM Tangerang Selatan, Yayasan Pendidikan Umar Usman, Dompet Dhuafa, Danone Indonesia, PT. Rebach International, Institut Kemandirian, Komunitas Forum Kewirausahaan Pemuda, media dan para tamu undangan lainnya. Kepala Inkubator Bisnis Umar Usman, Rendika Rezky menyampaikan, bahwa untuk dapat meningkatkan rasio kewirausahaan di Indonesia tidaklah mudah, perlu berbagai upaya, berbagai program dan kolaborasi berbagai pihak. Salah satu untuk mencapai target tersebut yaitu dengan kolaborasi dengan berbagai pihak melalui forum diskusi yang telah diselenggarakan. 'Tujuan forum diskusi ini yaitu untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para UMKM dan Inkubator Bisnis, mulai dari akses pembiayaan, akses pasar dan akses lainnya," ujar Rendika saat memaparkan diskusi. Dikatakan Rendika, kegiatan ini dalam upaya membentuk Ekosistem Wirausaha dan mengumpulkan puzzle puzzle dari para pihak yang memiliki kepentingan, kebijakan dan kepedulian di dunia wirausaha untuk melakukan kolaborasi. Menurutnya, dalam upaya meningkatkan kewirausahaan tidaklah mudah dan sangat sulit untuk berjalan sendiri sendiri. Untuk itu kegiatan ini sebagai langkah awal untuk menginisiasi kolaborasi dengan menggali permasalahan, program, kegiatan, dukungan yang masing-masing pihak miliki untuk bisa diselaraskan dan dijalankan bersama. Kata Rendika, selanjutnya hasil dari FGD nantinya akan ditindaklanjuti dengan membuat mapping, membuat pembagian peran yang akan dirumuskan dalam bentuk program kolaborasi Pentahelix yang konkrit demi Kewirausahaan Indonesia yang tumbuh dan Indonesia Maju. Inkubator Bisnis Kampus Umar Usman berkomitmen untuk menginisiasi dan mengawal proses kolaborasi Pentahelix ini dan membuka peluang kolaborasi dengan berbagai pihak untuk memanfaatkan peluang dan potensi yang ada untuk Wirausaha tumbuh dan Indonesia Maju. Dia berharap, dari permasalahan yang disampaikan dalam diskusi tersebut dapat menemukan berbagai solusi efektif untuk menanggulanginya dan tercipta sinergitas berbagai pihak. Kolaborasi utuh dapat mengembangkan inkubator, menumbuhkan UMKM. Senada dikatakan Ketua Yayasan pendidikan Umar Usman, Asep Endriana menginginkan adanya kontribusi nyata untuk meningkatkan rasio kewirausahaan. Pihaknya memang konsen berkontribusi dibidang kewirausahaan. Sejak Tahun 2012 ingin berkontribusi secara positif bagi bangsa ini. Pada 2013 Kampus Umar Usman mulai menjalankan program tersebut guna menciptakan usaha muda. "Pada 2021 kita meluncurkan inkubator bisnisnya. Sehingga jauh lebih melengkapi dan jauh lebih mengembangkan pelaku UMKM yang selama ini dipandang sebelah mata. Oleh karenanya kita ingin mereka skillup tumbuh dan terus berkembang," imbuhnya. Asep menambahkan, yang diperlukan oleh pada pelaku UMKM adalah teman disaat menghadapi cobaan. Apabila mereka memiliki suatu wadah perkumpulan, akan lebih menguatkan pelaku UMKM tersebut ketika menghadapi ujian dalam menjalankan usahanya. Kita ingin berkontribusi nyata meningkatkan rasio kewirausahaan dimana pada 2012 itu masih 1,6 persen, sekarang di 2022 baru 3,7 persen. Ini menjadi tantangan kita bersama dan PR (pekerjaan rumah) buat bangsa negara kita dan harus dipikirkan dan berkolaborasi bersama. "Kita belum bicara modal dan lain-lain, tapi kita bicara mereka memiliki teman atau partner itu akan memperkuat mereka dan tetap memiliki semangat lagi untuk maju," ujarnya. Analis kebijakan ahli muda Kementrian Koperasi dan UKM, Yonas Dian Hermanu mengatakan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Kampus Umar Usman sekitar 2 tahun yang lalu. Pihaknya akan terus memberikan dukungan untuk membangun perkembangan para pelaku UMKM muda yang ada di Indonesia sehingga mencapai target rasio pada 2024 nanti. "Sekarang mereka telah berkembang, sampai sekarang mereka full inkubator bisa mendukung UMKM gak hanya wilayah sekitar juga telah sampai di level nasional," kata Yonas. Dia menambahkan, pihaknya mendorong legalitas pelaku UMKM melalui PP No 7 Tahun 2021. Dalam PP tersebut pemerintah memberikan perlindungan dan kemudahan bagi para pelaku UMKM. "Jadi kita dorong dari non formal jadi secara formal dan dipermudah untuk pendaftaran nomor induk berusaha (NIB). Aksesnya dibuka secara luas bisa online. Minimal apabila sudah memiliki NIB untuk pengajuan modal ke bank lebih mudah," pungkasnya.(raf)

Sumber: