Harga Migor Curah Belum Turun

Harga Migor Curah Belum Turun

TIGARAKSA, TANGERANGEKSPRES.CO.ID,-Pemerintah menyetop ekspor bahan baku minyak goreng (migor), agar harga di dalam negeri turun kembali di angka Rp 14ribu/liter. Namun, penyetopan ekspor itu tak berefek. Hingga akhirnya pemerintah mengizinkan kembali ekspor bahan baku migor. Harga migor curah tidak kunjung kembali ke Rp14 ribu per liter. Harga yang dijual ke pengecer di pasar tradisional masih Rp15 ribu/liter. Direktur Operasional Perumdam Pasar Niaga Kerta Raharja (NKR) Kabupaten Tangerang Ashari Asmat mengatakan, harga migor curah belum kunjung turun. Namun, untuk ketersediaan stok bisa dipastikan aman. "Kita juga mempertanyakan, kenapa masih mahal. Harga yang dijual ke pedagang pasar saja masih Rp15 ribu hingga Rp16 ribu per liter untuk minyak goreng curah. Sehingga jualnya ke masyarakat atau konsumen itu di harga Rp17 ribu sampai Rp18 ribu per liter. Kalau kemasan premium itu Rp50 ribu per kemasan ukuran dua liter," jelasnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (26/5). Salah satu pedagang sembako di Pasar Gudang Tigaraksa Wati mengatakan, minyak goreng curah dijual Rp16 ribu per liter masih jauh di atas harga normal Rp 10 ribu per liter. "Kemasan sekarang per liter Rp23 ribu, kalau normalnya dulu Rp14 ribu sampai Rp15 ribu per liter. Pembeli juga bingung juga barang mahal, uang gak ada," jelasnya. Senada, salah satu konsumen, Yanti mengaku, terpaksa membeli minyak goreng curah lantaran lebih murah ketimbang kemasan premium. Ia berharap, harga minyak goreng kembali normal di kisaran Rp14 ribu per liter. "Kalau bisa diturunkan, bagi kami kan mahal itu. Tadinya kita biasa beli minyak goreng kemasan sekarang minyak curah, karena saya gak mampu beli kemasan, maunya seperti biasa aja harganya," akunya. Migor masih menjadi fokus pengawasan polisi. Kapolresta Tangerang Kombes Pol Raden Romdhon Natakusuma mendatangi PT Balaraja Distribusindoraya (Wings Food) di Kawasan Industri Matahari, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang Rabu (25/5). “Kegiatan pengecekan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah yang disampaikan melalui zoom meeting. Arahan yang dimaksud adalah agar segenap jajaran melakukan upaya untuk mengendalikan harga dan stok minyak goreng khususnya di Pulau Jawa,” kata Romdhon. Ia mengatakan hasil pengecekan, di wilayah Kabupaten Tangerang, harga dan stok minyak goreng masih terkendali. Kata dia, untuk wilayah Kabupaten Tangerang, sudah sesuai harga eceran tertinggi dan stoknya dari distributor siap untuk menyalurkan. “Meski demikian, kami akan selalu melakukan monitoring harga dan ketersediaan minyak goreng, dan hal itu agar tidak terjadi lonjakan harga minyak goreng atau terjadi kelangkaan stok minyak goreng di Kabupaten Tangerang,”tukasnya. (sep/rb)

Sumber: