Pemkab Tangerang Bersiap Hadapi Endemi

Pemkab Tangerang Bersiap Hadapi Endemi

TIGARAKSA--Pandemi Covid-19 menjalar secara global sejak 2020. Tepatnya sudah hampir tiga tahun. Kini, Pemkab Tangerang bersiap diri memasuki endemi. Atau Covid-19 akan menjadi gejala flu biasa. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmidzi mengatakan, evaluasi terkait pandemi ke endemi merupakan kewenangan dari pemerintah pusat. Ia menuturkan, pemerintah daerah akan menuruti keputusan pemerintah pusat terkait penanganan dan status pandemi Covid-19. Namun, dilihat dari berbagai indikator, Kabupaten Tangerang sudah masuk syarat endemi. "Pemerintah pusat yang akan melakukan evaluasi untuk jadi endemi. Evaluasi dilakukan pada September atau Oktober. Nanti kita ikuti arahan pemerintah pusat," paparnya kepada Tangerang Ekspres saat diwawancarai, Minggu (17/4). Lanjut Hendra, ada syarat yang harus dipenuhi bila pandemi menjadi endemi. Antara lain, laju penularan virus kurang dari satu dan angka positivity rate atau angka terpapar virus harus kurang dari 5 persen. Kemudian, tingkat perawatan rumah sakit atau bed occupation rate (BOR) harus kurang dari 5 persen dan angka fatality rate atau tingkat kematian harus kurang dari tiga persen. Lalu, PPKM yang diberlakukan pada tingkat lokal harus di level 1 yang diperkuat dengan kondisi tersebut berlangsung selama rentang waktu panjang. "Jika terpenuhi syarat baru akan diumumkan oleh Presiden untuk mencabut pandemi. Indikatornya antara lain dari penambahan kasus, keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka positivity rate," jelasnya. Kata Hendra, angka yang ada pada indikator dari pandemi menjadi endemik atau transisi diputuskan oleh Kementerian Kesehatan. Saat ini, kata dia, pemerintah daerah berfokus pada vaksinasi dan imbauan protokol kesehatan (prokes) agar menjaga tingkat penularan, tingkat paparan dan bersiap diri bila sewaktu-waktu diubah menjadi endemik. "Posisi sekarang BOR 3 persen, positivity rate 4 persen, jumlah harian kasus positif Covid-19 ada 20 sampai dengan 40 orang. Secara angka sudah masuk endemi, namun kita tetap pada protokol kesehatan dan vaksinasi," ujarnya. (sep)

Sumber: