BaPSPI Pusat Dilantik di Pamulang

BaPSPI Pusat Dilantik di Pamulang

PAMULANG-Pengurus Badan Pembinaan Sepkabola Prestasi Indonesia (BaPSPI) pusat terbentuk. Pelantikan pengurus tingkat nasional masa bakti 2020-2025 tersebut dilaksanakan di Community Center Pamulang, Sabtu (21/11). Eko Setiawan terpilih dan dilantik sebagai Ketua Umum BaPSPI periode 2020-2025. Seusai dilantik Eko Setiawan mengatakan, BaPSPI adalah organisasi badan sepkabola untuk prestasi Indonesia. "BaPSPI dibektuk oleh para legen sepabola indonesia profesional," ujarnya, Sabtu (21/11). Eko menambahkan, BaPSPI akan jadi buster dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan sepkbola. Dalam Inpres tersebut ada 10 kemenerian dan harus membantu percepatan pembangunan sepakbola di Indonesia. Menurutnya, yang menyerap Inpres tersebut hampir tidak ada dan BaPSPI hadir untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait. "Kemudian hasilnya apa dan nanti akan disalurkan kepada teman-teman daerah, dipelosok, banyak anak-nak kecil main Sepkabola tidak puny bola, pelatih tidak punya sertifikasi," tambahnya. Eko menuturkan, seandainya pelatih didaerah melatih tidak punya sertifikasi maka ilmu yang diserap tidak maksimal untuk sepkabola. "Kami punya program nanti pelatih ini akan dikursuskan lisensi B atau C, sehingga mereka menyerap pelatihan dan ilmunya bisa disalurkan untuk anak-anak di daerah," jelasnya. Saat ini sudah ada 30 provinsi yang mendfatar menjadi anggota BaPSPI dan tiap provinsi, kabupaten dan kota memiliki pengurus. Program yang dilakukan akan terus berjalan ke daerah-daerah sehingga menemukan bibit sepakbola yang bagus. "Sudah ada PSSI, kami sama sekali tidak bersaingan dengan PSSI. Kami hadir dengan mandiri, dengan para legend dan berkordinasi dengan kementerian. Inpres ini berlaku untuk siapapun di Indonesia. Artinya kita punya badan organisasi sebagai buster dan penyalur kepada teman-teman di daerah," ungkapnya. Dalam waktu dekat pengurus akan bertemu PSSI dimana akan bicara program dan BaPSPI yakin PSSI mendukung dan itu tidak untuk menyaingi PSSI. "Kami hanya pembinaan diusia 8-13 tahun bukan untuk ke profesionl. Justru kami nanti menyalurkan bibit-bibit ke PSSI untuk pemain nasional," ungkapnya. BaPSPI dalam waktu dekat akan mengadakan rapat untuk buat program kerja lima tahun kedepan dan pengurus provinsi, kabupaten kota juga diundang. Materinya tentu bagaimana caranya mengembangkan sepabola diusia dini dan diikuti kabupaten kota. "Dari 34 provinsi yang belum menjadi anggota hanya Papua, Maluku, NTT dan Sulawesi Utara dan dalam waktu dekat mereka akan bergabung karena saat ini sedang verifikasi," tuturnya. Sementara itu, Sekjen BaPSPI Yudo Hadianto mengatakan, pembentukan BaPSPI adalah rencana besar dan BaPSPI harus hadir untuk memberikan motifasi tinggi kepada negara. "Bukan berapa lama kita membina sepakbola tapi, tinggal berapa lama lagi usia kita untuk mengabdi di sepakbola," ujarnya. Yudo menambahkan, BaPSPU adalah solusi dan dari 34 provinsi sudah ada 30 provinsi sudah menjadi nggota dan targetnya semua. 98 kota madya dan 416 kabupaten memiliki potensi luar biasa. "Kedepan BaPSPI akan sifatnya mandiri dan siftanya badan hukum dan kita akan punya koperasi yang kedepan kita akan menyejahterakan sepakbola di Indonesia," tutupnya. (bud/esa)

Sumber: