Warga Menanti Solusi Cipeucang

Warga Menanti Solusi Cipeucang

SERPONG-Keberadaan tempat pembuangan sampah akhir (TPA) Cipeucang di tengah lokasi padat penduduk masih menjadi masalah serius yang harus diurai Pemkot Tangsel. Sebab, warga Serpong yang merasa terdampak oleh keberadaan TPA Cipeucang masih menanti solusi yang akan dikeluarkan Pemkot Tangsel. Atas keluhan tersebut, Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan, Pemkot Tangsel akan melakukan optimalisasi pengolahan sampah dengan teknologi mutakhir bekerjasama dengan badan usaha. Dengan teknologi pengolahan tersebut diproyeksikan berbagai keluhan warga sekitar TPA Cipeucang. Benyamin juga menambahkan, persoalan sampah akan diuraikan dengan mengintensifkan kembali program TPS3R atau pendauran ulang berbagai jenis sampah. Wacana TPA regional itu juga akan dibahas dengan Pemerintah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang. “Pengembangan yang akan dilakukan lainnya mengenai dampak yang dikeluhkan warga Serpong dengan melibatkan pemerintah daerah lain, mendorong pembentukan sebuah TPA regional. Selama ini, pengelolaan yang dilakukan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2013 tentang pengelolaan sampah,” ungkapnya, kemarin. Di lain pihak, Ketua Forum Masyarakat Peduli Serpong Najib mengapresiasi berbagai wacana yang dirancang Pemkot Tangsel untuk mengakomodasi berbagai keluhan warga. Namun, Najib bersama warga lainnya khawatir jika rencana Pemkot Tangsel yang disampaikan sebagai tanggapan atas pandangan umum yang sebelumnya dilontarkan Fraksi Gerindra DPRD Kota Tangsel itu tak terealisasi sepenuhnya. Menurutnya, wacana TPA regional merupakan rencana lama yang sejak tahun lalu sudah dibahas. Hal lain yang membuatnya khawatir didasarkan pada tak efektifnya pengelolaan TPS3R yang juga sudah dilaksanakan saat ini. “TPS3R bisa jadi solusi menangani Cipeucang. Tapi, dilihat pelaksanaannya sejauh ini tak berjalan dengan baik dan jumlah TPST yang ada juga belum memadai, masih bertumpu pada TPA Cipeucang,” katanya. Najib juga menambahkan, Pemkot Tangsel tak perlu TPA regional jika TPA Cipeucang dikelola dengan profesional menggunakan teknologi modern. Sehingga, lanjut Najib, tidak akan terjadi dampak negatif seperti pencemaran lingkungan jika hal itu secara optimal diterapkan. Sebagai alternatif solusi lainnya, Pemkot juga harus mengurangi jumlah sampah yang masuk TPA Cipeucang dengan adanya TPST3R yang jumlahnya memadai. “Dengan rasio tiap kelurahan satu TPST3R maka akan cukup efektif juga. Tapi hal itu juga bergantung pada komitmen nyata dan konsistensi bersama dalam menangani permasalahan ini,” imbuhnya. (mg-22/esa)

Sumber: